Borongganjeng, (Humas Bulukumba) - Dua siswa MA PP. Nurul Falah Borongganjeng Bulukumba hadiri diskusi Forum Anak, Jumat (24/6/2022). Acara yang dimulai sejak pukul 10:12 ini bertempat di kantor desa Garuntungan, dan dihadiri langsung oleh kepala desa dan beberapa staf lainnya. Diskusi ini dipelopori oleh pengurus Yayasan Bakti Mitra UNICEF.
Tujuan diskusi untuk membicarakan perihal perlindungan anak di desa Garuntungan. Fasilitator Anak desa Garuntungan telah terbentuk sejak 2021 lalu.
Andi Nurlela selaku konsultan program lingkungan ramah dan aman Yayasan Bakti Mitra UNICEF pun turut hadir dalam diskusi. Lela yang juga merupakan pengajar di Universitas Negeri Hasanuddin (UNHAS) Makassar mengemukakan tujuan utama dibentuknya Fasilitator Anak.
"Mengingat banyaknya masalah anak yang kini marak terjadi di pedesaan, perkotaan hingga nasional pemerintah tidak bisa menganani segala permasalah secara sendiri dan keseluruhan. Di sini dibutuhkan peran-peran masyarakat dan anak tentunya. Hingga dibentuklah forum anak ini dengan berpartisipasi sebagai pelopor dan pelapor bagi teman sebayanya," ujar Lela ketika ditemui saat diskusi selesai.
Dalam diskusi forum anak juga dihadiri beberapa forum masyarakat. Semua yang terlibat dalam diskusi membicarakan perihal masalah anak yang banyak terjadi. Di antaranya pernikahan dini dan anak yang putus sekolah.
A. Nurul Fatima Zahra dan Nurhalisah merupakan dua siswa MA PP. Nurul Falah yang juga menghadiri diskusi tersebut. Keduanya merupakan fasilitator anak desa Garuntungan.
"Saya merasa sangat senang dengan terbentuknya forum anak di desa, karena dengan begitu anak yang memiliki masalah dalam keluarga, pendidikan dan lainnya memiliki tempat yang tepat untuk meminta bantuan," ujar Zahra.
Lela dan rekan-rekan lainnya pun sebelumnya telah mendatangi beberapa tempat untuk melakukan diskusi serupa. Kabarnya Lela dan beberapa rekannya telah mendatangi 50 desa di 4 kabupaten kota Makassar, Maros, Gowa dan Bulukumba.
"Dengan adanya fasilitator atau forum-forum anak di desa, saya sangat berharap mereka bisa melakukan pencegahan. Agar kasus-kasus yang dihadapi anak sebelumnya tidak terjadi lagi dengan melakukan sosialisasi, penguatan pada anak atau teman sebaya," tambah Lela mengutarakan harapannya. (nfz/yh)