Guru MTsN. 1 Bulukumba Perbaiki Sapras Guna Wujudkan Madrasah Ramah Anak

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Bontomacinna ( 10/11/17) Untuk mewujudkan madrasah yang nyaman, bisa dimulai dari ruang kelas yang ramah anak, yaitu ruang kelas yang aman dan nyaman mendukung proses pembelajaran agar anak aktif mengembangkan potensi dirinya dengan cara yang aman dan menyenangkan serta sarana yang ada dalam kelas aman dan ramah bagi siswa.

Olehnya itu pembenahan meja dan kursi siswa dengan peralatan yang ada untuk menumpulkan sudut meja dan kursi yang lancip. Sebagaimana yang dilakukan oleh salah seorang guru di MTsN 1 Bulukumba Syarifuddin Aziz, S.Pd didampingi Wakamad Sarana Prasarana Hj. Fauziyah, S.Ag, MM. Pd.

Tujuannya agar didalam anak beraktifitas dan berkreatifitas dalam kelas mereka merasa aman dan nyaman, tidak akan lagi merasa sakit jika tiba-tiba terbentur di sudut meja atau sudut kursi.

Ini salah satu sarana di dalam kelas khususnya dan sarana di madrasah pada umumnya yang perlu dibenahi dalam rangka mewujudkan MeSra.

Sebelumnya, dalam sosialisasi menuju sekolah ramah anak dipaparkan Prinsip Madrasah Ramah Anak adalah menjadikan peserta didik (siswa) sebagai subjek utama dalam proses pendidikan di madrasah. Semua konsep dan desain madrasah baik bersifat fisik maupun non fisik telah dirancang untuk memenuhi hak-hak anak sebagai pribadi yang harus didik dengan perasaan dan budi pekerti yang baik.

Keadaan fisik madrasah berpengaruh besar terhadap perkembangan siswa. Madrasah yang ideal harus memiliki infrastruktur dan sarana yang memadai, sebagai syarat standar pelayanan minimal

Ruang belajar harus dibuat senyaman mungkin. Usahakan siswa belajar di madrasah tidak hanya duduk tenang di bangku, mendengarkan penjelasan guru, lalu mengerjakan tugas. Usahakan siswa senang dan minat siswa tertarik untuk belajar dengan cara membiarkan mereka belajar atau mengerjakan segala sesuatu di lantai atau di tempat lainnya didukung kursi dan meja yang aman dan ramah untuk anak. Hal ini dapat mengurangi kejenuhan dan mengendurkan otot-otot yang tegang. Mengingat kemampuan konsentrasi anak terbatas. (Erna)


Daerah LAINNYA