Sinjai (Inmas Sinjai)-Ada kabar baik khususnya bagi para penyuluh Agama Islam non PNS dimana tahun 2019 honorarium penyuluh agama non PNS akan mengalami peningkatan sebagaimana yang disampaikan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin pada kegiatan SAPA bebarapa bulan lalu dan akan mengalami kenaikan 100 persen .
Hal itu diungkapkan Kepala Seksi Penerangan dan Penyuluhan Agama Islam pada Bidang Penais zawa Kanwil Kemenag Sulsel, H. Misbahuddin saat memberikan sambutan mewakili Kakanwil pada acara wisuda santri TPQ/TPA di Lapangan Sinjai Bersatu, Selasa 27 November 2018.
Dikatakan kenaikan honorarium tersebut merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk menoingkatkan kesejateraan penyuluh agama. "Meskipun jumlahnya tidak terlalu besar, namun pemerintah akan terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan penyuluh agama apalagi jika melihat tanggung jawab seorang penyuluh seperti saat ini yang mampu melaksanakan wisuda dengan jumlah terbanyak, "jelasnya.
Diakuinya, eksistensi penyuluh agama sangat luar biasa, sehingga wajar jika pemerintah menjanjikan akan menaikkan honor dari 500 ribu menjadi 1 juta rupiah. Dan terkait dengan wisuda santri yang dilaksanakan tidalk lepas dari tugas kepenyuluhan yang dilaksanakan oleh para penyuluh, dimana saat ini jumlah penyuluh agama Islam non PNS lebih banyak daripada PNS. sehingga pemerintah memperhatikan kesejahteraan mereka,” tuturnya.
Pada kesempatan tersebut , H. Misbah menyampaikan titipan harapan dari Kakanwil Kemenag Sulsel dan Kabid Penais zawa dan merupakan harapan kita semuanya dimana tema sentral yang diangkat pada kegiatan ini “bersama santri damilah negeriku”, semoga bisa terwujud dari awal sampai selanjutnya. Mengapa, karena bersama santri damilah negeriku ini adalah satu pernyataan jika kita cermati artinya santri dan kedamaian tidak bisa dipisahkan, jelasnya.
Olehnya itu, H. Misbah berharap kepada penyuluh baik PNS maiupun non PNS yang ada di Kab. Sinjai dapat meningkatkan pembinaan, baik di Majelis Taklim maupun kelompok masyarakat dan yang lebih penting di kelompok TPQ dengan membina anak-anak usia dini untuk lebih mencintai AlQur’an. Apalagi katanya, jika kegiatan ini dilakukan terus menerus akan menambah pengetahuan pada anak tentang AlQur’an dengan cara menghafal, menulis dan mendengarkan bacaan AlQur’an, kuncinya. (fat).