Watampone (Humas Bone) – Sesuai dengan aturan yang berlaku bahwa kantin sekolah sudah dapat dioperasikan, guru mengolah makanan sendiri agar peserta didik terjaga dari bakteri dan virus yang tidak diharapkan. Menjamin kebersihan dan membuatnya secara langsung di depan peserta didik yang berbelanja, guru meyakinkan peserta didik bahwa jajanan yang dibeli di kantin dalam keadaan baik dan mengandung gizi.

Menggunakan minyak goreng baru ketika menggoreng ubi dan bola tahu serta jajanan lainnya harus dipastikan oleh guru agar nilai gizi yang diharapkan dapat tetap terpenuhi meski sedang di sekolah. Setiap harinya, pasca diaktifkannya kantin sekolah guru secara bergantian menjaga kantin sesuai free jam ngajarnya.

Bentuk improvisasi setelah melaksanakan Ujian Madrasah dan Penilaian Akhir Tahun , guru kemudian kemudian mengedukasi melalui kantin sehat. Jajanan sehat berupaya disiapkan sebagai bentuk dukungan dalam bidang kesehatan. Terlebih MIN 8 Bone merupakan salah satu sekolah intervensi kerjasama UNICEF dengan LemiNa atas dukungan Pemerintah Jepang yang sebelumnya telah membentuk Duta PHBS.

“Alhamdulillah, bola tahu banyak diminati anak-anak, apalagi mereka dapat menikmati dalam keadaan hangat sehingga lebih santap untuk dinikmati,” pungkas Pia salah satu petugas pagi ini, Rabu (15/6/2022)

Kebersihan merupakan salah satu indikator yang dapat membantu tubuh tetap sehat dan bugar. Dengan menyediakan jajanan yang bersih, guru lebih tenang untuk membiarkan anak-anak berbelanja di sekolah. Sehingga pemenuhan kebutuhan energy melalui kandungan gizi dari setiap jajanan yang disediakan dapat dikontrol dengan baik. (Febri/Ahdi)