Penutupan MATSAMA MA Arifah Gowa

Kakankemenag Gowa Tutup MATSAMA MA Arifah Gowa

Kakankemenag saat mencopot tanda peserta Matsama

Pallangga (Humas Gowa). Kepala kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa, H. Aminuddin menutup secara resmi kegiatan Masa Ta'ruf Siswa Madrasah (Matsama) tingkat MA Arifah Gowa, Rabu (27/7/2022). Penutupan Matsama tersebut ditandai dengan pelepasan tanda peserta Matsama dari dua orang perwakilan siswa baru, yang diikuti siswa lainnya.

Selain Kakankemenag Gowa, kegiatan ini juga dihadiri oleh Kasubbag TU Kemenag Gowa, H. Faried Wajedi, kepala MA Arifah, Ridzan Djafri, direktur madrasah Arifah, Nurdin B, orang tua siswa baru serta guru dan tenaga kependidikan dalam lingkup MA Arifah.

Dalam sambutannya, Kakankemenag Gowa mengapresiasi kepesertaan MA Arifah Gowa sebagai pilot projects pelaksanaan Kurikulum Merdeka, hal ini menunjukkan bahwa MA Arifah adalah madrasah yang berkemajuan apalagi dengan penerapan sistem kredit semester (SKS) dalam proses pembelajarannya.

Direktur Madrasah Arifah Dr. H. Nurdin dalam sambutannya pada acara tersebut, menyampaikan bahwa Madrasah Arifah adalah madrasah prestasi dengan ratusan medali tingkat nasional dan internasional  yang telah diperolehnya.

Lebih lanjut H. Nurdin menjelaskan bahwa, di Madrasah Arifah ada program One Student One Medals (OSOM), dimana setiap siswa wajib menyetorkan minimal satu medali selama bersekolah di Madrasah Arifah. "Kalau di MA Arifah target OSOM sudah terlewati karena dari 331 siswa, medali yang telah diperoleh sudah mencapai 435 buah medali dari berbagai kejuaraan sains," ungkapnya disambut aplause hadirin.

Dalam kesempatan tersebut, kepala MA Arifah Ridzan Djafri dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada para orang tua siswa yang mempercayakan anaknya untuk bersekolah di MA Arifah. Sampai saat ini kata Ridzan, siswa baru yang mendaftar di MA Arifah sebanyak 163 orang yang akan dibagi dalam enam kelas.

Ridzan menjelaskan bahwa MA Arifah adalah madrasah prestasi dengan tagline Madrasah riset berbasis digital. Sebagai madrasah riset, seluruh siswa wajib membuat karya riset berupa Karya tulis ilmiah, dan sebagai madrasah digital MA Arifah telah mendigitalisasi pembelajaran dan hasilnya dapat terpantau secara aktual oleh orang tua siswa dan masyarakat lainnya.

Menjawab pertanyaan orang tua siswa tentang kekhawatiran penyalahgunaan handphone dikalangan siswa, Ridzan menjawab bahwa Hp di madrasah digital adalah kemutlakan. "Hanya saja siswa akan terus diawasi dan diedukasi tentang penggunaan HP yang bertanggung jawab, sehingga siswa akan bijak memanfaatkan ponselnya dalam pembelajaran," pungkas Ridzan.(ridz/OH)


Daerah LAINNYA