As'adiyah Galung Beru

Kamad MTs PP. As’adiyah Galung Beru Uraikan Makna Idul Adha

kamad MTs PP. As’adiyah Galung Beru, KM. Rusli Rahman, menguraikan 5 makna Idul Adha

Galung Beru, (Humas Bulukumba) – Ahad, (10/07/2022). Idul Adha atau disebut Hari Raya Haji setiap tahunnya dirayakan umat Muslim di seluruh dunia, tepatnya pada tanggal 10 Dzulhijjah.

Di samping itu, Idul Adha juga sering disebut dengan Hari Raya Qurban. Sejarah Idul Adha sendiri berkaitan dengan peristiwa kurban, yaitu ketika Nabi Ibrahim as bersedia mengorbankan putranya sendiri Ismail, untuk disembelih sebagai bentuk ketaatan beliau pada Allah Ta'ala.

Menyikapi hal itu, kamad MTs PP. As’adiyah Galung Beru, KM. Rusli Rahman, menguraikan 5 makna Idul Adha, diantaranya :

1. Semangat Berbagi untuk Semua

Memperingati Hari Raya Idul Adha, setiap umat Muslim yang mampu dianjurkan untuk membeli dan menyembelih hewan kurban. Setelah itu, daging kurban tidak hanya disantap sendirian, tetapi harus dibagikan kepada saudara, tetangga, terutama fakir miskin dan orang-orang yang membutuhkan.

Dengan harapan, saudara-saudara di sekitar kita yang belum mampu membeli daging yang harganya mahal bisa ikut menikmati lezatnya berbagai menu olahan daging. Namun, jangan hanya saat Idul Adha saja kkita peduli dengan sesama, kita harus belajar peduli sesama setiap saat, di mana pun dan kapan pun.

2. Memberikan Pengorbanan

Ibadah pada Hari Idul Adha secara langsung mengajarkan kita dan seluruh umat Islam lainnya selalu memberikan pengorbanan kepada segala sesuatu yang dilakukan. Pada momen inilah kita diingatkan kembali bahwa untuk mencapai segala sesuatu yang kita impikan, semuanya butuh pengorbanan, maka pengorbanan wajib dilakukan.

Sama halnya dengan yang dilakukan Nabi Ibrahim, beliau bersedia mengorbankan putranya untuk Allah. Namun, karena kesungguhan dan keteguhan hati Nabi Ibrahim, Allah SWT menggantikan putranya dengan seekor domba untuk disembelih.

3. Mendekatkan Diri Kepada Allah SWT

Sesuai makna dari kata ‘Qurban’ yang berasal dari kata Quraba atau dekat, ibadah kurban pada hari Idul Adha memiliki makna terdekat. Tak hanya mendekatkan diri kepada Allah SWT, Idul Adha juga menjadi sarana mendekatkan diri kepada keluarga dan saudara. Lewat Idul Adha pula, Allah ingin mengajarkan kita tentang kemurnian cinta.

Bisa kita bayangkan, betapa hancurnya hati Nabi Ibrahim ketika anak yang dinantikan sekian lama, dirawat dan dibesarkan dengan tulus, dicintai segenap hati, harus direlakannya ketika Allah memerintahkan kepadanya untuk menyembelih Ismail. Pasti perasaannya sangat hancur dan sangat pilu. Namun, karena rasa cinta Nabi Ibrahim yang begitu besar kepada Allah, mendorong hatinya mempersembahkan Ismail, sesuai yang diperintahkan kepadanya.

4. Meningkatkan Ketaqwaan Kepada Allah SWT

Berkurban pada Hari Raya Idul Adha menjadi sebuah perintah yang sudah jelas tertulis di dalam kitab suci Alquran dan dapat menjadi suatu amalan yang baik dan wajib dijalankan bagi umat Muslim jika memiliki perekonomian yang cukup. Oleh sebab itu, ibadah berkurban bermaksuda untuk mengajak kita sebagai umat Muslim agar menjalankan segala perintah-Nya guna meningkatkan keimanan serta menghindarkan diri kita dari nafsu duniawi.

5. Peningkatan Kualitas Diri

Dari ritual kegamaan inilah yang akan memperkuat rasa empati, kesadaran diri, dan pengendalian dan pengelolaan diri yang merupakan cikal bakal akhlak terpuji seorang Muslim. Akhlak terpuji dicontohkan Nabi seperti membantu sesama manusia dalam kebaikan, kebijakan, memuliakan tamu, mementingkan orang lain (altruism) dan senantiasa sigap dalam menjalankan segala perintah agama dan menjauhi hal-hal yang dilarang. (JSI)


Daerah LAINNYA