Macanang, (Humas Bone) - Murid Kelas VIA MIN 7 Bone penuh semangat dan heboh saat belajar mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya (SBdP) di Kelas. Rabu (14/9/2022)
Materi SBdP yang dipraktekkan saat belajar indoor adalah tari Ampar-Ampar Pisang dan tari Tor-Tor. Berdasarkan penjelasan materi dari guru kelas VIA St. Sanati bahwa ampar-ampar pisang adalah lagu daerah Indonesia berbahasa Banjar. Lagu ini bercerita tentang pisang yang diolah dengan cara diamparkan/dijemur dalam proses pengolahan pisang menjadi makanan khas. Lagu ini merupakan lagu khas dari Kalimantan Selatan dan dinyanyikan oleh anak-anak sebagai lagu pengiring dalam permainan.
Sementara tari tortor merupakan salah satu jenis tari yang berasal dari suku Batak yang tinggal di Sumatra Utara yang diperkirakan telah ada di dalam kebudayaan Batak sejak sekitar abad ke-13.
Saat peserta didik secara berkelompok menampilkan karya tarian mereka di depan kelas, mereka tampak antusias dan fokus mengikuti irama dan menyamakan gerakan tariannya. Ada juga kelompok yang tampil heboh karena berusaha semaksimal mungkin untuk menampilkan yang terbaik khususnya kelompok laki-laki.
St. Sanati selaku Guru Kelas yang juga mengajarkan SBdP menuturkan bahwa dalam pembelajaran tentang tarian, selain memberikan penjelasan tentang materinya peserta didik harus diberi kebebasan dalam mempraktekkan materi yang telah dipelajari dan membuat kreasi sendiri. Tidak terkecuali peserta didik laki-laki maupun perempuan harus bisa membuat kreasi tari sendiri. Dalam hal ini mereka diajarkan untuk belajar berkelompok dan saling menghargai sesama anggota tim serta menjaga kekompakan. (Fitri/Hasna/Ahdi)