As'adiyah Galung Beru

Khatib Jumat, Pembina As’adiyah Galung Beru Kupas Perkara Tertolaknya Doa

Pembina Tahfizhul Quran Pondok Pesantren As’adiyah Galung Beru Ustadz Jusman Imam S.Pd.I, bertindak selaku khatib Jum’at di Mesjid Baburrahman Galung Beru

Galung Beru, (Humas Bulukumba) – Pembina Tahfizhul Quran Pondok Pesantren As’adiyah Galung Beru Ustadz Jusman Imam S.Pd.I, bertindak selaku khatib Jum’at di Mesjid Baburrahman Galung Beru, Jumat (4/11/2022).

Diawal khutbahnya, Imam sapan akrabnya, mengajak hadirin jamaah jumat untuk senantiasa bertakwa kepada Allah swt, baik dalam keadaan senang, ataupun susah. Sebab takwa merupakan manifestasi ketaatan seorang hamba kepada Allah.

Melanjutkan materi khutbahnya, ia menyampaikan firman Allah SWT dalam Quran Surah Al-Mu’min ayat 60, (Ud’unii As’tajiblakum) berdoalah kepada-Ku nicaya akan Aku kabulkan permintaanmu. Menurutnya, tidak semua doa yang kita dipanjatkan dikabulkan Allah SWT.

“Olehnya itu, ayat ini butuh penafsiran dan pengkajian mendalam, sehingga dengan tidak mudahnya kita selaku hamba berburuk sangka kepada Allah SWT, manakala doa-doa yang kita panjatkan tidak atau belum dikabulkan,” terangnya.

Lebih lanjut Imam menerangkan, persyaratan terkabulnya doa meliputi dua hal, yakni persyaratan yang melekat pada manusia dan persyaratan yang melekat pada Allah SWT.

“Persyaratan yang melekat pada manusia, berdasarkan beberapa nash di dalam Al-Qur’an dan hadits Rasululullah, antara lain adalah ikhlas, mengikuti petunjuk Rasulullah, mempercayai bahwa Allah akan mengabulkan, dan doa itu dipanjatkan dengan hati yang khusyu’ serta penuh harap kepada Allah. Sedangkan persyaratan yang melekat pada Allah adalah kehendak-Nya sendiri sebagai penguasa alam. Artinya suatu doa hanya bisa terkabul jika Allah berkenan mengabulkannya,” lanjutnya.

Pada kesempatan tersebut, Imam juga menguraikan 4 perkara sebab ditolaknya doa-doa yang dipanjatkan.

“Ada 4 perkara yang ketika ini kita lakukan maka doa-doa kita tertolak, memakan makanan dan mengenakan pakaian haram, seringnya kita menzalimi oranglain, hati yang lalai terhadap Allah, dan memutus tali silaturahim,” paparnya. (JSI)
 


Daerah LAINNYA