Lembanna (Humas Bulukumba) - Rapat yang selalu digadang-gadang akan dilaksanakan bersama dengan orang tua siswa Alhamdulillah hari ini Selasa 08 Pebruari 2023 dapat dilaksanakan di ruangan kelas 8 MTs Guppi Lembanna.
Rapat yang digelar hari ini merupakan hasil dari masukan semua guru, wali kelas dan Wakamad tentang, kedisplinan siswa dalam belajar, kehadiran, cara berpakaian/kerapian dan mengerjakan tugas yang diberikan guru.
Rapat ini dihadiri oleh orang tua wali dari siswa, seluruh warga Mts Guppi Lembanna dan seluuruh siswa madrasah. Adapun Peserta rapat hari tersebut berjumlah 43 orang, Rapat dipimpin langsung oleh Kepala madrasah dan dipandu oleh Wakamad.
Adapun Agenda yang dibahas dalam rapat hari ini diantaranya, Kedisplinan Belajar siswa, Penggunaan uang PIP dan Umpang Balik.
Kepala madrasah mengawali sambutannya, menyampaikan kepada seluruh orang tua siswa yang hadir, agar bisa cermat melihat anaknya dari segi perkembangan karakternya di rumah maupun ketika berada di lingkungan sekitarnya.
“Banyaknya perubahan sikap dan karakter siswa, inilah yang mendasari sehingga kami berinisiatif untuk saling sharing mengungkap permasalahan terkait siswa yang punya catatan merah. Kita harus bersama-sama mencari jalan keluarnya,” ungkapnya.
Kedisiplinan siswa merupakan suatu kesediaan siswa untuk menepati atau mematuhi peraturan selama proses belajar sehingga terjadi perubahan tingkah laku yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian. Nah, kalau ada yang berubah dari hal ini tersebut maka mari berembuk mencari jalan keluarnya, pinta kamad
Salah satu orang tua siswa, Ramli mengatakan ketika anaknya disebutkan dalam daftar merah mengatakan bahwa penyebab utama sering terlambat anaknya datang di sekolah adalah faktor Handphone. Ada 11 siswa yang punya catatan khusus penyebabnya adalah karena handphone, sehingga malas, mengantuk dan lain- lain.
Wakamad menanggapi satu persatu dengan teliti bahwa belajar disiplin itu bermula dari diri sendiri. Pendidikan itu didapatkan dari 3 faktor, yaitu pendidikan in formal/keluarga yang setiap anak berhak mendapatkannya ini biasa disebut dengan pendidikk utama dan pertama. Perubahan anak wajib dipantau.
“Selanjutnya Pendidikan Formal/sekolah. Ini berlangsung selama anak-anak berada di sekolah selanjutnya pulang ke rumah dan lingkungannya. Dan yang ketiga adalah pendidikan non formal atau lingkungan kita, di sinilah di pergaulan lingkungannya kadang-kadang anak kita mendapat contoh perilaku yang negatif,” tuturnya.
Ketiga hal ini wajib kerja sama dalam menjaganya antara sekolah ,keluarga dan lingkungan. Karena salah satu dari ketiganya bisa merusak kedisiplinan siswa jika ada masalah yang tidak diungkapkan.
“Jadi guru, orangtua siswa dan siswa harus saling berembuk sehingga hasil untuk mendisiplinkan anak kita, siswa kita bahkan teman kita dapat terwujud sesuai harapan kita bersama,” harapnya
Diakhir rapat, Kepala Madrasah menyampaikan kepada orang tua siswa untuk menggunakan yang PIP yang diperoleh siswa dapat digunakan untuk membeli perlengkapan sekolah bagi yang pakaiannya tidak layak pakai lagi seperti, pakaian (baju, celana) siswa, sepatu, tas, pulpen dan buku. Karena tujuan PIP adalah meringankan orang tua siswa untuk memfasilitasi kebutuhan sekolah anaknya.
“Terima kasih atas kehadiran dan kerja sama dan tanggapannya yang telah diberikan semoga ke depannya kerja sama ini lebih erat lagi demi kemajuan Madrasah Guppi Lembanna yang kita cintai bersama”. Tutupnya. (Dar/Ady)