Ajangale, (Humas Bone) - Para guru MTsN 2 Bone terlihat sibuk di depan laptop menyimak kegiatan meeting virtual yang diadakan oleh pengawas Madrasah Kabupaten Bone, Rabu (10/3/2021) sekitar pukul 10.00 Wita, . Kegiatan ini diadakan sebagai inisiatif pengawas agar kegiatan mendesak seperti UM, EDM, RKAM dan Akreditasi bisa dipermantap pihak terkait di madrasahnya masing-masing.
Dalam penyampaian pertamanya, Pengawas Madrasah Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bone, Akmal, S.Ag., M.Pd.I mengungkapkan bahwa, Ujian Madrasah (UM) adalah kegiatan paling urgen yang akan dilaksanakan di madrasah bulan ini, dan yang paling mendesak adalah pengumpulan soal UM di Kemenag Bone untuk dijadikan bank soal nasional. Beliau menghimbau sebelum di kumpul, soal UM diharapkan divalidasi terlebih dahulu oleh kepala Madrasah didampingi oleh guru yang dianggap ahli dalam pembuatan soal.
Selain membahas mengenai validasi
soal, beliau juga menyinggung sedikit mengenai pembuatan soal HOTS, bahwa dalam
pembuatan soal model begini harus berdasar pada komponen-komponen soal
diantaranya stimulus, stem (pokok soal)
dan option ( jawaban pilihan).
Dalam kegiatan virtual ini,
beliau juga meminta beberapa perwakilan dari Madrasah untuk menyampaikan apa
saja persiapan yang sudah dilakukan untuk mengikuti UM nantinya, MTsN 2 Bone
diwakili oleh Drs.Pabbintang menyampaikan aspirasinya bahwa "persiapan MTsN
2 Bone mengenai UM sudah sampai pada pembuatan soal dan teknik pelaksanaan UM
nantinya. Tinggal menunggu pengumpulan soal UM ke panitia Ujian," ujarnya.
Pembahasan mengenai EDM dan
ERKAM, pengawas Madrasah hanya menghimbau untuk semua komponen madrasah saling
bekerja sama demi kelancaran pengumpulan bukti fisiknya. "Bukan hanya
kepala Madrasah dan panitia EDM dan RKAM yang terlibat langsung dalam
pengumpulan bukti fisiknya tetapi semua komponen ikut terlibat." Katanya.
Materi terakhir adalah materi akreditasi
Madrasah, pengawas Madrasah lebih menekankan bahwa akreditasi sebelumnya beda
dengan akreditasi saat ini karena akreditasi yang sekarang bukan hanya
membutuhkan dokumen seperti wawancara tetapi dokumen yang dibuat harus
berkelanjutan dan sesuai realita saat itu juga, makanya untuk mengerjakan file
akreditasi harus di kerjakan secara bertahap. Penilaian pertama dalam
akreditasi yaitu mengenai kedisiplinan madrasah terkait kedisiplinan waktu,
pakaian maupun kepatuhan terhadap tata tertib madrasah.
Kegiatan virtual ini tidak hanya
sekedar penyampaian oleh pengawas madrasah tetapi lebih ke sharing pendapat
mengenai UM, EDM, RKAM dan Akreditasi dari beberapa sekolah sehingga semua yang
ikut meeting virtual ini bisa mendapat pengalaman dan wawasan baru dari
madrasah lain yang berbeda dengan madrasahnya.
Sebelum mengakhiri pertemuan
virtual ini Beliau meminta maaf karena tidak bisa mendatangi sekolah satu
persatu di masa pandemi sehingga berinisiatif melakukan virtual Meeting ini.
(Mulianah/ahdi)