Galung Beru, (Humas Bulukumba) - Ada beragam cara untuk mendidik dan memunculkan potensi peserta didik ke permukaan. Untuk mengaktualisasikan potensi peserta didik dalam kompetensi keagamaan, misalnya, bisa melalui pengalaman langsung. Agar peserta didik dapat pengalaman nyata dalam berkhutbah Jumat, tidak segan-segan, MA Ponpes As’adiyah Galung Beru Bulukumba menjadwalkan peserta didik untuk menjadi khatib Jumat.
Seperti pada Jumat (02/9/2022) kemarin, bertempat di Masjid pesantren, salah seorang peserta didik kelas IX MA Ponpes As’adiyah Galung Beru Firdaus Amir, diberi kesempatan untuk menjadi khatib Jumat, dengan membahas tema ‘’Moderat dalam Beragama, Maslahat dalam Berbangsa’’.
Dalam khutbahnya, dia membeberkan bahwa bersikap moderat adalah mampu menempatkan diri pada situasi perbedaan dan keberagaman yang sudah menjadi sunnatullah. Kita tahu bahwa Indonesia adalah negara yang dianugerahi kebinekaan suku, budaya, bahasa, termasuk agama. Jika kita tidak moderat dalam bersikap, maka perbedaan yang ada akan saling berbenturan sehingga rawan terjadi konflik dan perpecahan.
Terkait dengan diberikannya kesempatan kepada peserta didik untuk menjadi khatib Jumat, Pembina Kegiatan Keagamaan Jusman Imam mengatakan, itu adalah sebagai ajang praktik pengembangan keterampilan keagamaan.
“Pada dasarnya para peserta didik telah memiliki kemampuan untuk menyampaikan ide-ide dalam pikiran mereka. Namun, kemampuan itu terkadang buyar manakala mereka harus menyampaikan ide-ide tersebut di hadapan orang banyak,” tandasnya.
Sholat Jum’at dilakukan oleh guru laki- laki dan siswa dengan petugas adalah siswa itu sendiri. Hal ini dimaksudkan agar siswa terlatih untuk menjadi petugas sholat Jum’at seperti menjadi prtotokol, muazin, khatib, dan Imam. (JSI)