Bontomarannu (Humas Gowa). Menjadi Penyuluh Agama dan juga seorang dai' H. Mustakim tidak pernah sepi dari jadwal ceramah. Salah satunya hari ini Rabu (2/11/2022), Mustakim memberikan ceramah di acara aqiqah salah satu warga di Taipa Le'leng, Bontomarannu.
Dijelaskan oleh Mustakim, Aqiqah adalah prosesi pemotongan hewan sembelihan yang dilakukan pada hari ketujuh setelah bayi dilahirkan. Prosesi ini menjadi bentuk syukur seorang Muslim kepada Allah SWT atas kelahiran anaknya.
Melaksanakan aqiqah adalah sunah muakkad atau harus diutamakan prosesinya. Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدَبٍ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: كُلُّ غُلاَمٍ رَهِيْنَةٌ بِعَقِيْقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ وَ يُحْلَقُ وَ يُسَمَّى
“Semua anak bayi tergadaikan dengan aqiqahnya yang pada hari ketujuhnya disembelih hewan (kambing), diberi nama dan dicukur rambutnya.” (HR. Abu Dawud)
Ia juga mengutip salah satu hadits lain yang menyebutkan jumlah kambing yang harus disembelih.
"Dua ekor kambing untuk anak laki-laki dan satu ekor kambing untuk anak wanita. Dan tidak ada masalah bagi kalian apakah kambing itu jantan atau betina." (HR. Tirmidzi)
Yang tidak boleh terlewatkan dalam prosesi aqiqah itu sendiri menurut Penyuluh andalan KUA Bontomarannu itu adalah mentahnik bayi tersebut. Tahnik adalah salah satu ajaran Nabi Muhammad SAW ketika menyambut bayi yang baru lahir.
Tahnik dilakukan dengan mengunyah kurma sampai halus, kemudian mengambil kunyahan kurma tersebut dengan ujung jari, lalu ditempelkan dan digosokkan pada langit-langit mulut bayi. Tutur Mustakim dihadapan orangtua dan keluarga serta tamu undangan.(iar/OH)
Daerah
Kegiatan KUA Bontomarannu
Penyuluh Agama KUA Bontomarannu Jelaskan Aqiqah dan Tahnik untuk Bayi
- Rabu, 2 November 2022 | 14:57 WIB