PERAWAT PUSKESMAS PONRE BAYAR UTANG DI MI DARUL ULUM JALANJANG

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Jalanjang (MI Darul Ulum) Beberapa perawat dari Puskesmas Ponre datang di MI Darul Ulum Jalanjang untuk bayar utang hari ini (29/11). Utang yang mereka harus bayar bulan ini sesuai dengan janjinya bulan lalu yaitu memberikan vaksin terhadap peserta didik kelas 1 dan 2. Perawat Puskesmas Ponre menggelar imunisasi anak SD/MI kelas 1 dan 2 yang berada dalam wilayah kerja Puskesmas Ponre.

Program imunisasi anak sekolah ini disebut Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yakni agenda tahunan yang dilaksanakan setiap bulan Agustus hingga november setiap tahun.

“Vaksin yang disuntikan yaitu vaksin Campak, TD dan DT (Difteri) guna untuk mempertahankan Eleminasi Tetanus Neonaturum, pengendalian penyakit Difteri dan penyakit Campak dalam jangka panjang melalui imunisasi DT, TD dan Campak pada anak sekolah". Kata salah seorang Perawat dari PKM Ponre, Mashuri Syahrir, AMK.

Imunisasi yang diberikan pada BIAS ada tiga jenis yaitu, Campak dan DT pada anak kelas I dan TD untuk kelas 2 SD/MI. Jumlah siswa yang diimunisasi untuk kelas 1 berjumlah 15 peserta didik dan kelas 2 berjumlah 16 peserta didik.

"Campak adalah penyakit infeksi menular melalui saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus. Sebagaimana kebanyakan penyakit lainnya yang disebabkan oleh virus" jawab ibu Irma Diatri, S. Kep, SN setelah menerima pertanyaan dari Sudirman, salah seorang guru MIS Darul Ulum.

"Hal ini tidak ada obatnya. Walaupun begitu, penyakit ini bisa dicegah, atau setidaknya dikurangi dampak bahayanya bila anak-anak yang rentan terinfeksi tersebut mendapatkan imunisasi". Tambahnya

Mashuri Syahrir menjelaskan, Campak dapat menyebabkan komplikasi yang serius seperti diare, radang paru, radang otak, kebutaan, bahkan sampai kematian. Gejalanya bisa mulai dari demam, batuk dan pilek, juga mata merah dan berair.

Adanya tudingan, dugaan, maupun isu beredar yang mengatakan bahwa imunisasi dapat menyebabkan autis itu tidak terbukti. Bisa dikatakan bahwa ini adalah hoax terbesar yang beredar secara global.

Untuk itu, maka ibu hamil yang punya anak usia sasaran (9 bulan — 15 tahun) tidak perlu khawatir bila harus mengantar anaknya ke tempat imunisasi, dan mendapatkan layanan imunisasi oleh petugas kesehatan.

"Vaksin yang disuntikkan adalah virus yang telah dilemahkan dan tidak punya kemampuan menginfeksi.  Vaksin ini akan bereaksi dengan sistem kekebalan anak yang disuntik, yang kemudian membentuk keimunan terhadap penyakitnya. Dengan kata lain, imunisasi vaksin ini justru untuk mencegah infeksi, bukan menjadi penyebab anak terinfeksi". Kata Mashuri.

Kepala MI Darul Ulum Jalanjang, Wahidah, S.Pd.I mengatakan "Demi masa depan cerah, tumbuh kembang yang sehat dan berkualitas dari anak-anak Indonesia, maka mari kita manfaatkan sebaik-baiknya kesempatan vaksinasi GRATIS namun sungguh PENTING ini". Tutup kepala Madrasah. (dir)


Daerah LAINNYA