Peserdik MIN 8 Bone Lestarikan Bahasa Bugis Melalui Ruang Kesiswaan Bermain

Peserdik MIN 8 Bone Lestarikan Bahasa Bugis Melalui Ruang Kesiswaan Bermain

Watampone, (Humas Bone) - Inovasi pendidikan terus berkembang, MIN 8 Bone khususnya kelas IV.B di bawah bimbingan wali kelasnya, Andi Hamrianto. Mereka telah membuka ruang kesiswaan bermain di luar kelas dengan menggunakan bahasa daerah lokal Bugis, sebagai upaya nyata untuk melestarikan budaya dan tradisi yang kaya di daerah Bugis, Rabu (28/02/2024).

Meskipun kurang terbiasa menggunakan bahasa Bugis dalam kehidupan sehari-hari, peserta didik kelas IV.B menunjukkan semangat yang luar biasa dalam menerapkan bahasa daerah mereka. Peserta didik berinteraksi satu sama lain dengan menggunakan bahasa Bugis, memperdalam pemahaman mereka tentang warisan budaya yang berharga.

Maksud dari kegiatan ini bukan hanya sekedar mempelajari bahasa Bugis, tetapi juga untuk membangkitkan rasa kebanggaan dan identitas budaya di antara peserta didik. Melalui penggunaan bahasa daerah, mereka dapat merasakan kedekatan dengan akar budaya mereka sendiri, menguatkan rasa kebersamaan dan kebanggaan akan identitas etnis mereka.

"Tujuan kami adalah untuk melestarikan bahasa dan budaya Bugis di tengah-tengah generasi muda," ungkap Andi Hamrianto dengan antusias. "Kami ingin memastikan bahwa nilai-nilai budaya lokal tetap hidup dan terjaga, serta diteruskan kepada generasi mendatang."

Dalam ruang kesiswaan bermain ini, peserta didik dapat belajar dan bermain sambil tetap mengapresiasi dan menggunakan bahasa Bugis secara aktif. Mereka belajar tidak hanya melalui buku-buku pelajaran, tetapi juga melalui pengalaman langsung dalam kehidupan sehari-hari, yang melibatkan aspek budaya dan sosial.

Kegiatan ini tidak hanya memberikan wawasan baru bagi peserta didik tentang kekayaan budaya mereka sendiri, tetapi juga menginspirasi mereka untuk menjadi agen perubahan dalam melestarikan budaya lokal. Dengan mengambil langkah-langkah kecil seperti ini, kelas IV.B MIN 8 Bone menjadi contoh nyata bagaimana pendidikan dapat menjadi wadah untuk melestarikan dan memperkaya warisan budaya yang berharga. (A. Anto/Ahdi)


Daerah LAINNYA