Bontotiro (Humas Bulukumba) — Kegiatan Rutin Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kecamatan Bontotiro dalam rangka zikir dan Tabligh Akbar untuk memperingati tahun baru Islam 1444 H/2022M, dirangkaikan dengan penerimaan Jamah haji tahun 2022 di Masjid Al Hilal Dato tiro Hila hila. Rabu 31 Agustus 2022.
Di awali dengan pembaan ayat suci Al-Qur’an oleh Penyuluh Agama Islam Fadli Ashari. Di lanjutkan dengan Laporan panitia PHBI Kec Bontotiro KM H Syarifuddin.
Dalam laporannya di sampaikan bahwa kegiatan ini agak terlambat untuk peringatan tahun barunya kerena satu dan hal Lain. Kegiatan zikir ini memang sangat penting karena orang yang berzikir sama dengan orang yang hidup sedangkan yang tidak sama dengan orang yang meninggal.
“Pentingnya kegiatan ini untuk memperbanyak doa karena banyak ke inginan yang kita harapkan dimasa yang akan datang serta ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan ini,” ucapnya.
Camat Bontotiro H Andi Rahmat Syafri, dalam sambutannya di sampaikan bahwa yang pertama adalah doa untuk bapak kepala Desa Caramming.
“Keterlambatan giat ini karena saya menunggu pak ketua PHBI yang sedang menunaikan ibadah haji. pelaksanaan kegiatan ini untuk memperkuat Syariat Islam yang mulai di tinggalkan oleh sebagian orang,” tuturnya.
Ia pula menyampaikan ucapan selamat datang bagi semua Jamaah Haji yang telah. menunaikan ibadah haji.
“Semoga menjadi haji yang mabrur dan yang penting dari itu organisasi ikatan persaudaraan Haji Indonesia Bontotiro perlu di aktifkan kembali,” tutupnya.
Selanjutnya tausiyah tahun baru Islam di bawakan oleh Dr H Abd Hakim Bohari, Kasi penyelengara Haji dan Umroh sekaligus sebagai Ketua Tanfisiyah PCNU Bulukumba.
Dalam ceramahnya di sampaikan pertama mengirimkan bacaan Fatihah Buat Muassis Jammiyah Nahdatul ulama Syah Khatib Bungsu Dato Tiro.
Disampaikan, siapa yang memperkuat syi’ar syi’ar Allah adalah bagian dari tanda tanda ketakwaan yang kuat. Ada syi’ar yang berupa tempat dan waktu ada waktu yang keramat dalam Al-Qur’an ada yang berturut turut dan 1 bulan yang terpisah.
“Kita harus bisa membedakan yang mana ibadah Mahda dan Gairuh Mahda serta ibadah ibadah lainnya,” pungkasnya.
Dalam Kegiatan ini turut hadir Kapolsek Bontotiro, Danramil Bontotiro, Ketua MUI Bontotiro, PLT kepala Desa Pakubalaho, kepala desa Dwitiro, kepala desa Tritiro, Lurah Ekatiro, dan beberapa yang mewakili kepala desa serta kepala sekolah MTsN, Kepala SD Serta mahasiswa KKN STIE AMKOP Makassar serta majelis taklim Bontotiro dan jamaah Haji kecamatan Bontotiro, Bontobahari Herlang dan Rilau Ale. (hk/AFS)