Galung Beru, (Humas Bulukumba) – Yayasan Pondok Pesantren As’adiyah Galung Beru Bulukumba mengadakan rapat koordinasi (Rakor), bertempat di gedung lantai II Madrasah Tsanawiyah, Kamis (06/10/2022).
Rapat koordinasi dengan tema “Silaturrahim Pengurus Yayasan Pondok Pesantren As’adiyah Galung Beru, Komite, dan Orangtua Santri” dimotori langsung Ketua Yayasan, KM. Rusli Rahman.
Turut hadir kepala madrasah MIS, MTs, dan MA, tenaga pendidik, dewan pembina, pendiri yayasan, dan orangtua santri.
Acara ini dimaksudkan untuk menguatkan komunikasi dan komitmen para wali santri bersama dengan pengurus dalam mengupayakan dengan sungguh-sungguh untuk tercapainya tujuan Pondok Pesantren As’adiyah Galung Beru dalam mewujudkan santri menjadi ibadillah ash-shalihin.
“Rapat koordinasi ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada orangtua/wali santri tentang perkembangan pesantren kita baik dari segi pembinaan dan pembangunan serta program-program apa saja yang telah dan selanjutnya akan kita lakukan,” ungkap KM. Rusli Rahman, selaku Ketua Yayasan.
Hal-hal yang disampaikan pengurus pesantren, menuai apresiasi dari orangtua santri. Salah satu orangtua santri, Amiruddin Zakariyah saat dikonfirmasi Humas Kemenag Bulukumba mengatakan, berterima kasih atas pembinaan yang dilakukan kepada anaknya dengan berbagai kemajuan-kemajuan yang diperlihatkan.
“Alhamdulillah luar biasa tentunya, berkat pembinaan ekstra penuh ketulusan dari para pembina akhirnya anak saya sudah menghafal Alquran. Tentu kami sangat berharap kedepan pesantren ini semakin maju dan melahirkan insan-insan yang banyak memberi manfaat untuk bangsa, Negara, dan agama,” ujarnya.
Pada kesempatan rapat ini, beberapa poin-poin kesepakatan diantaranya, menyepakati pembayaran catering perbulan santri (tanggal 9 sampai tanggal 15 bulan berjalan), pengajian umum dan arisan orangtua santri, pengajian dan arisan dewan guru, donasi pengadaan keramik/tegel, dan pembentukan organisasi forum komunikasi orangtua santri
KM. Rusli Rahman mengaku sangat berterimakasih atas koordinasi pesantren dan orangtua santri. Menurut beliau, ini akan berdampak baik pada pesantren, santri dan orangtua masing-masing. (JSI)