Bajeng (Humas Gowa). Akhir pekan menjadi momen spesial bagi para santri Pesantren Sultan Hasanuddin. Selama dua hari, kreatifitas dan jiwa seni mereka dipentaskan lewat panggung dan galeri.
Berbagai kegiatan menarik dirangkai dalam acara bertajuk HCAG XVIII atau Handy Craft and Art Gallery yang bermakna pameran karya dan pergelaran seni. Mengusung tema "Toleransi Budaya Dalam Bingkai Seni", Ahad (19/2/2023).
Para santri yang didominasi oleh Kelas IX dan XII menampilkan ekspresi seni yang merepresentasikan keanekaragaman atau kebhinnekaan yang ada dalam masyarakat. Mulai dari Tari Likok Pulo asal Aceh sampai tarian khas Papua dipentaskan di atas panggung, tentu saja dengan rajutan ke-Islaman khas Pondok Pesantren.
Lewat kegiatan ini, sikap toleransi atau Tasamuh diajarkan kepada para Santri bahwa Kebhinnekaan merupakan Sunnatullah sesuai firman Allah SWT dalam Surah Al Hujurat ayat 13. Yang artinya : "Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti".
Acara berlangsung meriah selama dua hari. Apalagi menurut para santri, acara ini mengeratkan tali silaturahmi di antara sesama santri selain dari menumbuhkan jiwa kompetitif.(bah/OH)
Daerah
Kegiatan Ponpes Sulhas Gowa
Ponpes Sultan Hasanuddin Ajarkan Toleransi Dengan Seni
- Senin, 20 Februari 2023 | 08:40 WIB