Maroanging, (Humas Bone) – Ramadhan di 1443 H terasa lebih berbeda oleh Penyuluh Agama Non PNS (PAIN PNS) Kelurahan Maroanging Kecamatan Sibulue, Mariani. Tahun ini sedikit lebih menguras tenaga, waktu, dan pikiran, namun terasa berkah karena ada pengalaman tersendiri baginya yang didapatkan ketika beribadah sambil diselingi dengan belajar.

Selama 14 hari dilaluinya dengan Pelatihan Jarak Jauh Manajemen KUA Angkatan 2 yang diselenggarakan oleh Balai Diklat Keagamaan (BDK) Makassar di samping tetap melakukan penyuluhan pada objek binaannya. PJJ yang berlangsung mulai dari tanggal 1 sampai dengan 14 April tersebut  diikuti oleh 30 peserta yang terdiri dari beberapa Kepala KUA, Penghulu, Penyuluh Fungsional dan Non PNS dari berbagai kabupaten di Sulawesi Selatan, Barat, dan Tenggara.

Dari sana Mariani mereguk ilmu sejarah berdirinya KUA yang sama sekali belum pernah didapatkan sebelumnya padahal sangat penting baginya memahami sejarah tempatnya bekerja dan berkarya. Selain itu ia mendapatkan pula materi manajemen organisasi KUA, pengembangan SDM,  pelayanan prima KUA, dan pembangunan bidang agama sampai dengan materi terkait revitalisasi KUA.

Kamis (07/04/2022), ia beruntung menimba ilmu dari seorang Widyaiswara, Ali Imran Sadiq, tentang Manajemen Sumber Daya Manusia. Dikatakannya bahwa KUA yang sekarang bukanlah KUA yang dahulu. Dulu Cuma tukang stempel hajatan kawinan, kini makin eksis dengan fungsi bimbingan dan berbagai macam pelayanan. Dari situlah Mariani menyadari sepenuhnya bahwa sebagai penyuluh yang dekat dan bersentuhan langsung dengan masyarakat bahwa ia memegang peranan penting untuk menyampaikan informasi terkait program dan kegiatan KUA seperti zakat, keluarga sakinah, moderasi beragama, aliran sempalan, dan sebagainya terkait dengan keagamaan. Oleh karena itu penting baginya semakin menambah pengetahuan dan memperkuat wawasan seputar KUA termasuk pemanfaatan teknologi untuk sosialisasi kebijakan-kebijakan terkait keagamaan. (Mariani/Ahdi)