Parepare, (Humas Parepare) – Dalam rangka menyambut tahun ajaran baru 2023/2024, Pondok Pesantren DDI Ujung Lare menggelar sejumlah kegiatan di antaranya penyambutan kedatangan santri baru untuk mukim dan dirangkaikan dengan pertemuan orang tua santri pada Ahad 16 Juli 20223, kemudian agenda kedua yakni pekan amaliah usbuiyyah dan masa ta’aruf lingkungan madrasah yang dilaksanakan mulai Senin, 17 Juli hingga Senin, 24 Juli 2023, terakhir dilanjutkan Al-Halaqah Al-‘Arabiyah yang juga dilaksanakan sepekan pada Selasa 25 Juli 2023 hingga Selasa 2 Agustus 2023.
Setelah seluruh kegiatan tersebut terlaksana dengan baik, Pontren DDI Lil Banat membaiat 83 santri baru MA dan MTs yang menjadi salah satu tanda bahwa mereka telah resmi menjadi santri di Pondok Pesantren DDI Lil Banat yang siap menaati tata tertib dan menjadi pelajar yang meneruskan perjuangan ulama dalam membangun negeri dengan ajaran ahlussunnah wal jamaah.
Prosesi pembaiatan berlangsung dengan khidmat di Masjid Ar-Radhiyah Pondok Pesantren DDI Ujung Lare pada Kamis malam, 3 Agustus 2023.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh santri dan pembina pondok. Tata tertib pondok pesantren dibacakan oleh Amirah Rasyid selaku Wakil Sekretaris Pondok setelah sebelumnya penyampaian sepatah kata oleh Muh. Akib selaku Sekretaris Pondok.
Adapun prosesi pembaiatan dipimpin oleh Marhani selaku Wakil Pimpinan Bidang Kepesantrenan dan ikut dilafalkan oleh seluruh santri baru. Selanjutnya wejangan dan pembacaan doa oleh Abd. Halim K selaku Wakil Pimpinan Bidang Keagamaan dan Pengajian.
Dalam kesempatan tersebut, ia memberikan wejangan kepada seluruh santri tentang pentingnya menuntut ilmu dan juga menceritakan sejarah pembaiatan pada masa Rasulullaah SAW. “Pembaiatan telah dilakukan pada masa nabi. Nabi membaiat orang-orang yang masuk Islam, disebut dengan baiat Aqabah 1 yang diikuti 12 orang dan baiat Aqabah 2 diikuti 73 orang. Baiat adalah janji setia sehidup semati sependerita sepenanggungan. Baiat berarti janji membela Islam, seperti berakhlak mulia dan menjauhi sifat-sifat tercela untuk menggapai ridha-Nya. Itulah basis pertama yang membantu nabi membela Islam,”ungkapnya.
Lebih lanjut ia menambahkan bahwa berbaiat juga sebagai warisan dari DDI, yang memiliki banyak arti diantaranya janji setia kepada pesantren untuk belajar sungguh-sungguh mematuhi aturan yang telah dibacakan, siap bertanggung jawab dan menepati janji yangg disepakati. “Kalau ada yang melanggar janjinya, dirinya sendiri yang sesali, terutama belajar dan berakhlak. Itulah gunanya mematuhi aturan dan dibaiat agar diberkahi ilmunya,”ungkap Ketua MUI Kota Parepare tersebut lalu menutupnya dengan pembacaan doa.(Lela/Wn)