Simbang (Humas Maros)-Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw yang diselenggarakan dihampir semua masyarakat muslim di seluruh dunia merupakan tradisi kuat yang dimiliki kaum muslim.
Ada hal terpenting dalam peringatan Maulid Nabi, diantaranya memperkokoh keimanan kepada Allah dan Rasul Saw. Dengan menanamkan pada diri generasi kecintaan kepada Nabi Saw, yang melahirkan ketaatan kepada Allah dan Rasulullah dengan mengikuti sunnah. Sehingga suri teladan kehidupan (uswatun hasanah) Muhammad Saw dapat diserap dalam pikiran dan perilaku mereka.
Sabtu, (12/11/2022) Kepala Seksi (Kasi) PD Pontren Kemenag Maros A. Yusuf Jufri, mewakili kepala kantor menghadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw yang dirangkaikan dengan Wisuda Khatam Sharof Angkatan X di Pondok Pesantren Hj. Haniah Desa Bonto Tallasa Kecamatan Simbang.
Santri yang mengikuti wisuda berjumlah 99 orang terdiri dari 22 santri laki-laki dan 67 santri perempuan serta orangtua santri. Dalam sambutannya, Plt. Pimpinan Pondok ustadz Muh Arif, sangat berbangga dengan prestasi yang diraih oleh santri Hj Haniah, yang telah banyak meraih prestasi, baik ditingkat provinsi dan nasional.
“Semoga ke depannya para santri mampu menerapkan di masyarakat apa yang mereka raih di Pesantren Hj. Haniah. Kami selalu mengharap dukungan dari orangtua santri dalam mendidik anak-anaknya di pesantren ini”.
Dalam sambutannya, Kasi PD Pontren Andi Yusuf Jufri, yang juga pernah menempuh pendidikan di Pesantren DDI Mangkoso selama 7 tahun, mengatakan pesantren adalah lembaga pendidikan terbaik untuk saat ini, yang mampu menjaga anak-anak kita selama 24 jam.
“Izin operasional (IZOP) pesantren adalah tolak ukur jaminan dari mutu pendidikan di pesantren. Saya juga berharap kepada orang tua santri, pandai-pandailah dalam memilih pesantren”.
“Dengan maulid ini semoga menjadi pemersatu imat dan mari kita meneladani Rasulullah dan memetik hikmah di dalam peringatan maulid ini”.
Dalam kesempatan ini sebanyak tiga penguji melakukan uji langsung kemampuan dalam pelajaran takhasus khusus bagi santri yang mengambil program tersebut, yang di dalamnya terdapat 12 mata pelajaran diantaranya Ilmu Nahwu, dan Sharof.
Salah satu dari santri yang diuji meraih predikat mumtaz yaitu Ernando Fatir Tafal, dari tingkat 8 MTs yang mengikuti kelas takhasus selama 3 bulan dan mampu melewati ujian tersebut dengan lancar. Diketahui, bahwa tingkatan mumtaz itu sendiri adalah peraih prestasi tertinggi dalam pelajaran takhasus. (R80ASSAGGAF/Ulya)