Tanralili (Humas Maros)-Bersahutan suara adzan Magrib dan gerimis hujan ketika penyuluh fungsional dan honorer KUA Kecamatan Tanralili menuju masjid Quba Talloang Desa Toddopulia Kecamatan Tanralili. Menembus celah-celah bambu pada akhirnya sampai ke Masjid Quba yang dituju. Terkesan mewah di tengah hutan bambu dan kampung yang terdiri dari lebih 60 KK.

Niat awal perjalanan pada Rabu (10/8/2022) ini adalah untuk menunaikan janji untuk memulai mengajar mengaji bagi jamaah masjid tersebut. Tapi qaddarallah ternyata Basir, salah seorang pengurus masjid yang sekaligus Sekdes Desa Toddopulia lupa kalau tadi malam itu sudah malam Kamis. Di benaknya masih malam Rabu sehingga belum disampaikan kepada warga Dusun Talloang untuk datang ke masjid untuk belajar literasi Al-Qur’an.

Yang ditemui hanya imam masjid dan Nawir Quba, yang merupakan perintis masjid tersebut. Dirinya bercerita tentang suka duka membangun masjid yang lebih 80 persen dana pembangunannya dari hasil donasi dermawan yang ada di sekitar tempat kerjanya di Makassar Utara.

Masjid Quba menjadi nama masjid tersebut karena waktu dirinya shalat di Masjid Quba Madinah saat naik haji, dirinya berdo’a agar ketika pulang ke kampungnya akan membangun masjid dan akan diberikan nama masjid Quba.

Setelah beberapa saat menunggu, datanglah Basir meminta maaf atas kelupaannya tadi malam saling berjanji akan mengumpulkan warganya pada malam Kamis yang akan datang untuk memulai belajar literasi Al-Qur’an. Tidak hanya dikhususkan pada jamaah laki-laki sebagaimana perjanjian awal tapi ada beberapa jamaah perempuan juga berharap bisa ikut belajar mulai dari nol menurut istilah mereka.

Rintisan binaan ini merupakan buah komitmen kepala KUA Kecamatan Tanralili, Saharuddin untuk menggalakkan literasi Al-Qur’an. Selanjutnya gerakan ini disambut oleh Penyuluh Agama Islam KUA Kecamatan Tanralili dengan membangun komunikasi kepada pemerintah Desa Toddopulia yang ternyata juga punya semangat yang sama terhadap literasi. (Hasir/Ulya)