Siswa MTsN 1 Sidrap Persembahkan Puisi Untuk Pahlawan

Baranti (Humas Sidrap) - Meski berlangsung sehari setelah Hari Pahlawan, pada Senin, 11 November 2024, MTsN 1 Sidenreng Rappang menggelar acara khusus untuk memperingati perjuangan para pahlawan bangsa usai Upacara bendera.

Kegiatan yang diikuti oleh seluruh siswa dan guru ini bertujuan untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan Indonesia. Tahun ini, peringatan Hari Pahlawan Nasional mengusung tema “Teladani Pahlawanmu, Cintai Negerimu” sebagai pengingat pentingnya menghargai pengorbanan para pahlawan.

Setelah upacara bendera selesai, seluruh peserta didik tidak diperkenankan bubar dari lapangan. Mereka tetap berada di tempat masing-masing untuk mengikuti rangkaian acara peringatan, yang dimulai dengan pembacaan puisi oleh beberapa siswa. 

Kegiatan ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk menikmati dan merenungkan makna dari puisi-puisi bertema kepahlawanan yang dibacakan.

Penampilan puisi pertama berjudul "Jaket Berlumur Darah" karya Taufik Ismail, yang dibawakan oleh Muhammad Fakhry, Muhammad Syahril Rahmat, dan Ahmad Rifqy Haris. 

Puisi ini menggambarkan perasaan keprihatinan mendalam, perjuangan, serta perlawanan terhadap penindasan. Dengan penuh penghayatan, para pemeran menciptakan suasana yang menegangkan, seolah membawa para pendengar ke masa-masa perjuangan para pahlawan yang penuh tantangan. 

Kamad MTsN 1 Sidrap Muh. Nasir . sebagai pembina langsung dibulan bahasa bulan lalu "inilah hasil dari pelatihan sebelumnya, keberanian peserta didik setelah dilatih dan mampu menyampaikan Pesan dari puisi ini dengan baik dan dihayati". Adapun makna dari puisi  adalah pentingnya melanjutkan perjuangan dan menolak segala bentuk penindasan.

Penampilan berikutnya adalah puisi berjudul "Karawang Bekasi" karya Chairil Anwar, yang dibawakan oleh Nurul Khusna Arif, Novira Adelia Putri, dan Ghaida Qarsafa Azzahlia. 

Puisi ini menggambarkan pembantaian yang dilakukan oleh penjajah Belanda di wilayah Karawang hingga Bekasi, dan merefleksikan nilai-nilai patriotisme. 

Setiap bait puisi menghadirkan semangat berani, pantang menyerah, serta pengorbanan para pahlawan demi bangsa dan negara. Pembacaan yang penuh emosi ini membangkitkan rasa cinta tanah air di hati para siswa yang menyaksikan.

Setelah penampilan puisi usai, para siswa memberikan tepuk tangan meriah sebagai tanda apresiasi, sebelum akhirnya kembali ke kelas masing-masing untuk melanjutkan kegiatan pembelajaran.(sani)


Daerah LAINNYA