Galung Beru, (Humas Bulukumba) - Beladiri bukan hanya sebuah kebutuhan raga, tetapi juga jiwa. Sebuah riset mengatakan bahwa dengan berolahraga, manusia cenderung punya aura positif dari dirinya. Hal ini dikarenakan olahraga mampu meningkatkan hormon endorfin atau yang dikenal dengan hormon kebahagiaan dan baik untuk otak kita.
Kemudian, olahraga juga dapat mengurangi hormon kortisol yang memicu stres dan adrenalin dalam tubuh. Olahraga terbukti sebagai obat untuk mengatasi depresi dan rasa cemas. Selain itu, tentunya dengan bela diri pencak silat kita menjadi pribadi yang sigap, tangkas, dan semakin dekat dengan Allah Ta’ala karena banyak ajaran Islami dalam pencak silat.
Menurut Jusman Imam, Pembina pencak silat Pagar Nusa Ponpes As’adiyah Galung Beru Bulukumba menuturkan, berlatih silat bukanlah untuk membanggakan diri apalagi untuk menjadi jagoan. Berlatih silat adalah menempa diri baik fisik dan mental untuk menjadi manusia yang berakhlak baik di tengah masyarakat, berbangsa, dan bernegara. Ahad, 12/6/2022.
“Silat bukan untuk tujuan berkelahi, melainkan perisai diri. Didalamnya juga ada pendalaman rohani, sehingga pencak silat diharapkan mampu membina fisik dan mental santri menjadi manusia berakhlakul karimah,” tutur Imam.
Imam juga menambahkan, ia selalu menanamkan prinsip tanduk, tunduk, dan tawadhu kepada santrinya. Ketiga prinsip ini melatih santri menjadi arif dan bijaksana dalam menjalani kehidupannya.
Tanduk, harus bertanggung jawab jika ada masalah, tidak dibolehkan lari dari kenyataan yang terjadi selama bukan santri tersebut mencari masalah. Tunduk, selalu patuh pada guru dan pelatih, serta menjunjung tinggi kode etik perguruan pagar nusa. Tawadhu, tidak boleh menyombongkan diri, saling mengayomi antar sesama anggota, dan selalu menjaga persahabatan dengan perguruan lain. (JSI)