PDWK Moderasi Beragama di Kemenag Gowa

Tutup PDWK, Aminuddin : Kemenag Siap Jadi Corong Terdepan Moderasi Beragama

Kakankemenag Gowa saat menutup PDWK

Sungguminasa (Humas Gowa). Pelatihan Penggerak Penguatan Moderasi Beragama di Wilayah Kerja Kementerian Agama Kabupaten Gowa yang dilaksanakan oleh Balai Diklat Keagamaan Makassar selama 6 hari, resmi ditutup oleh Kakankemenag Gowa, Sabtu (6/8/2022).

Kakankemenag Gowa, H. Aminuddin dalam sambutannya, menuturkan, kita boleh berbeda tapi saat yang bersamaan kita siap menerima perbedaan yang ada hingga hidup berdampingan dengan yang lain. "Keragaman yang ada, multi agama, budaya, etnis di Indonesia, tidak membuat masyarakat bertentangan, tetapi dapat kita lihat, semua bisa hidup berdampingan dengan damai setiap hari," ungkapnya.


Terkait realitas di masyarakat seringkali terjadi perilaku intoleran terhadap sikap keberagamaan, hal seperti itu bukan berarti agamanya yang salah tetapi cara pandang dan bersikap orangnya yang mesti diluruskan, sehingga mereka punya komitmen kebangsaan, yaitu menjadikan Pancasila sebagai idieologi bernegara, UUD 1945 sebagai Konstitusi bernegara, NKRI harga mati, serta mau merawat Bhinneka Tunggal Ika.

Jika semangat kebangsaan ini terbangun dimasing-masing sanubari tiap warga negara, maka akan terwujud kehidupan damai ditengah keberagaman. "Disinilah pentingnya pemahaman moderasi beragama mesti terus dibangun. Dan Kementerian Agama harus siap menjadi corong terdepan," pungkas Kakankemenag.

Sebelumnya, Ketua panitia, Hj. Nelly, menyampaikan bahwa hasil penilaian pengetahuan dan keterampilan diserahkan oleh widyaiswara kepada panitia penyelenggara paling lambat 1 hari sejak selesainya proses pembelajaran.

"Olehnya itu, diumumkan bahwa seluruh peserta dinyatakan lulus dengan nilai rata-rata 90. Peringkat pertama diraih, Drs. Saharuddin dari MTsN Gowa, kedua, Syahrul dari MI Arifah, dan peringkat tiga diraih Andri Ari Mustika dari MAN IC," ungkap kepala Sub Koordinator Seksi Pelatihan Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan BDK itu.

Andri Mustika, salah satu peserta bersyukur karena menerima ilmu yang sangat mendalam. "Ibarat makanan, kita masih sangat lapar atas nilai-nilai moderasi tetapi sudah selesai Diklatnya. Rasanya semakin bersemangat untuk mengimplementasikan kepada masyarakat," tutur Andri.

Plt. Kamad MAN Insan Cendekia ini  berkomitmen dan juga yakin akan komitmen semua peserta, siap menjadi penyambung ilmu kepada siswa di sekolah dan madrasah masing-masing, khususnya dan masyarakat luas pada umumnya untuk menjadi garda terdepan penggerak moderasi beragama.(OH)


Daerah LAINNYA