Wotu (Humas Lutim)--- Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Luwu Timur melalui Seksi Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam) memiliki program unggulan yaitu Piloting Pusat Pelayanan Keluarga (Pusaka Sakinah) Bagi Pasangan Suami Istri.
Progran Bimas Islam ini mendapat dukungan dari Desa Bahari Kecamatan Wotu sehingga mengadakan kegiatan Piloting Pusaka Sakinah Bagi Pasangan Suami Istri dengan tema "Wujudkan Keluarga Berkualitas, Sehat dan Sejahtera"
Kegiatan Piloting Pusaka Sakinah ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan serta pemahaman kepada pasutri muda agar membangun visi keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah (samawa) serta memahami dinamika berumah tangga, dan juga persoalan yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi serta pola asuh dan asupan makanan yang bergizi untuk pertumbuhan anak agar terhindar dari STUNTING.
Kegiatan ini diikuti 15 pasangan suami istri dan dihadiri Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Kemenag Lutim, Kepala Seksi Bimas Islam Kantor Kemenag Lutim, Kepala KUA Kec Wotu, Perangkat desa, dan Tokoh agama. Dilaksanakan di Aula Kantor Desa Kecamatan Wotu. Jum'at, 07 Juli 2023.
Dibuka secara resmi oleh Kepala Desa Bahari, Andi Baso Pangerang ucapkan terima kasih telah hadir untuk mengadakan penyuluhan tentang pernikahan keluarga sakinah. "Saya berharap kepada kita semua yang hadir untuk menyampaikan ilmu yang didapat kepada keluarga karena yang hadir disini merupakan tokoh atau perwakilan dari masyarakat".
H. Muhammad Yunus Ka KanKemenag Lutim dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada kepala desa Bahari atas inofasinya dalam melaksanakan kegiatan Piloting Sakinah Pusaka karena tidak demua bisa melaksanakan kegiatan ini.
"Apa itu Pusaka Sakinah ? Pusaka adalah pusat layanan keagamaan, Sakinah adalah pasangan tentram, damai, Bahagia, dan juga sejahtera lahir dan batin".
Yunus menjelaskan bahwa Indonesia saat ini dihadapkan dengan permasalahan Stunting. Stunting adalah gagal tumbuh akibat kurangnya asupan gizi. Jangka pendek dapat menyebabkan terganggunya perkembangan otak, metabolisme, dan pertumbuhan fisik pada anak. Sementara, dalam jangka panjang, dampak stunting adalah Kesulitan belajar.
"Salah satu program Kemenag khususnya KUA adalah sebelum melaksanakan pernikahan, bagi Calon Pengantin (Catin) diwajibkan mengikuti bimbingan oleh KUA yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan, Pemerintah Desa untuk memberikan pengetahuan atau edukasi seperri pemberian tablet penambah darah, deteksi dini kesehatan dan pola asuh sejak dalam kandungan".
Kawinlah setahun sebelum menikah. "Maksudnya adalah setahun sebelum menikah, sterilkan diri dari hal-hal yang kurang baik serta mendekatkan diri kepada Tuhan.
Narasumber adalah fasilitator yang sudah mengikuti pelatihan. Rusdidaming, S. Ag., MH, Yahya, S. Pd. I., MH dan Jawahir, S. Ag., MH