Bidang Urais Gelar Pembinaan Korban Aliran Paham Keagamaan Bermasalah

Kepala Bidang Urais, H. Muh. Tonang Wakili Kakanwil Kemenag Sulsel Buka Kegiatan Pembinaan Korban Aliran Paham Keagamaan Bermasalah di Aula Kemenag Gowa

Sungguminasa (Humas Sulsel) - Bidang Urusan Agama Islam Kantor Wilayah Kementerian Agama menggelar kegiatan Pembinaan Korban Aliran Paham Keagamaan Bermasalah yang bertempat di Aula Kantor Kemenag Kabupaten Gowa, Ahad  11 September 2022.

Menurut ketua penyelenggara kegiatan, Ambo Tuo, S.Ag., M.Ag salah satu tujuan dilaksanakannya  pembinaan korban peham keagamaan bermasalah dalam rangka upaya bertujuan menyamakan persepsi sekaligus melakukan pencegahan timbulnya paham bermasalah di tengah masyarakat.

"Sebelumnya pada bulan Mei lalu telah dilaksanakan kegiatan serupa yang dipusatkan di Kab. Maros. Kali ini sengaja dilokuskan di Gowa karena dipandang selain sebagai penyanggah Kota Makassar, juga masuk daerah yang rentan  timbul paham bermasalah" tutur Ambo melaporkan.

Sementara Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa, H. Aminuddin, M.Ag menyampaikan rasa syukurnya dilaksanakannya kegiatan yang secara khusus memperhatikan persoalan keagamaan yang seringkali menjadi sumber intoleransi dan disintegrasi terhadap dinamika keagamaan di negara ini.

Karenanya, dirinya menyengaja  mengundang seluruh kepala KUA dalam kegiatan ini agar mereka mendapat pengetahuan dan informasi tentang konsep dan indikasi timbulnya paham bermasalah.
"Kepala KUA nantinya diharapkan menjadi agen yang memiliki kepekaan dalam mengawasi adanya ciri atau tanda akan adanya aliran paham yang melenceng dari ajaran agama Islam yang sesungguhnya".

Bahkan, mantan kepala seksi di Kanwil Kemenag ini berharap akan ada lagi kegiatan serupa yang juga dipusatkan di Kabupaten Gowa. "Saya sangat berharap kegiatan ini dapat dilaksanakan lagi di tempat ini, sangatlah  penting seluruh pegawai dan stakeholder paham betul tentang konspsi aliran dan paham bermasalah atau lazim disebut aliran sempalan atau paham intoleran, sehingga semakin banyak yang tahu akan semakin banyak yang menjadi agen pencegah keberadaan paham yang menimbulkan masalah di tengah masyarakat" pintanya menutup.

Selanjutnya Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Selatan yang kesempatan ini diwakili oleh Kepala Bidang Urusan Agama Islam, H. Muh. Tonang, S.Ag., M.Ag menyambut baik pelaksanaan pembinaan korban aliran paham keagamaan bermasalah, karena menurutnya penting untuk dilaksanakan dalam rangka menyebarkan kesepahaman tentang paham keagamaan yang akan menimbulkan masalah di tengah-tengah masyarakat.

Ini semua merupakan salah satu bagian cara yang dilakukan oleh Kementerian Agama mengajak masyarakat memiliki pengetahuan yang sama untuk mendeteksi ciri-ciri atau gelagat akan timbulnya bibit aliran atau paham keagamaan yang meresahkan, ungkap H. Tonang.

Lebih dalam Kabid Urais ini menjelaskan bahwa Agama Islam yang di dalamnya begitu kompleks dan dinamis dengan beraneka ragam organisasi, paham, ideologi, aliran, pemikiran bahkan hingga kelompok radikal, maka amat dibutuhkan pemahaman yang kompleks tentang agama itu sendiri agar memiliki kebijaksanaan dalam menyikapinya.

"Tidak mudah menuduh suatu gerakan atau paham ataupun kelompok agama dianggap radikal atau menyesatkan sebelum dilakukan kajian mendalam secara komprehensif hingga jelas masalah yang ada di dalam ajaran kelompok tersebut" jelasnya.

Karenanya, sambungnya lagi, Kemenag telah mencanangkan tahun ini sebagai tahun toleransi sebagai semangat memanifestasikan sikap moderasi beragama di dalam bermasyarakat dan bernegara.

Diakhir sambutannya, H. Tonang menekankan urgensi keberadaan masjid selain sebagai sarana ibadah dan kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya, sekaligus juga dapat menjadi tempat lahirnya ajaran, aliran dan paham bermasalah.

"Masjid diketahui sebagai sarana ibadah dan kegiatan sosial lainnya, namun sangat penting masyakat untuk waspada apabila masjid dijadikan sebagai tempat menyiarkan paham bermasalah, terlebih lagi pemahaman yang menganut sikap intoleransi baik terhadap agama itu sendiri, budaya dan bahkan mengancam kesatuan NKRI" pungkasnya.

Kegiatan yang direncanakan dilangsungkan hingga sore hari, menghadirkan Drs. KH. Abubakar Paka dan Drs. KH. Abd. Jabbar Hijas, M.Si yang mana keduanya dikenal sebagai Ketua MUI juga sebagai tokoh agama di Kabupaten Gowa.


Wilayah LAINNYA