Dihadapan Ratusan Guru PAI, Kakanwil Bawa angin segar bagi Guru Honorer

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Makassar, (Inmas_Sulsel) – Hendaklah kita takut meninggalkan generasi yang lemah secara keimanan, lemah secara akal intelektual dan lemah secara ekonomi. Oleh karena itu didiklah anak didik kita menjadi generasi dengan pendidikan yang cukup sebagai bekal menghadapi zamannya.

Ungkapan ini disampaikan Kepala kantor wilayah kementerian Agama Prov. Sulsel, Dr. H. Abd. Wahid Thahir dihadapan ratusan peserta pendidikan karakter Guru PAI di Hotel La Riz wthree Makassar, Selasa (27/03/19).

Dalam melaksanakan tugasnya Sebagai seorang guru, hendaknya senantiasa berpegang teguh pada 5 budaya kerja yang telah dirumuskan sebelumnya oleh Menteri Agama dibantu oleh Ary ginanjar pendiri ESQ.

Pertama, seorang guru haruslah memiliki integritas, satukan ucapan dan perbuatan, dalam ungkapan pepatah kita“taro ada taro gau”

Kedua professional dimana menjadi kewajiban guru untuk belajar dan terus belajar. Seorang guru harus memahami sebelum mengajar “jangan jadi guru yang pintar jatuh”

Selanjutnya, berinovasi, memiliki sifat untuk terus melakukan upaya-upaya inovasi dalam mendukung proses belajar mengajar. hendaknya guru memiliki persepsi yakni menghubungkan pelajaran yang lalu dengan pelajaran yang akan diberikan.

Keempat, tanggung jawab, guru senantiasa memperlihatkan rasa tanggung jawab kepada siswa, jangan khianat dan bersifat munafik. dan

Kelima, keteladanan, memberikan dan memperlihatkan yang terbaik bagi anak-anak kita. Seorang guru harus tampil ditengah-tengah masyarakat sebagai suri tauladan yang baik.

Pada kesempatan yang sama, kakanwil menyampaikan “angin segar” bagi guru honorer terkait rapat dengar pendapat (RDP) kakanwil kemenag se Indonesia dihadapan Komisi VIII DPR RI. Semoga apa yang kami sampaikan dihadapan anggota DPR RI Komisi VIII terkait pengangkatan tenaga guru Honorer yang jumlahnya mencapai 20 ribuan orang dapat segera terealisasi. Sekaligus agar fungsi agama sama baiknya dan fungsi pendidikan terutama terkait penganggaran 2019 nanti. Ucapnya.

Tak kalah pentingnya, Etika guru juga menjadi sorotan, etika guru dengan siswa, guru dengan guru lainnya dan guru ditengah-tengah masyarakat. ujar mantan pengurus Dewan Pendidikan Kota Parepare ini.

Etika adalah ilmu tentang baik dan buruk,  Akhlak yang Terpuji (Al-Akhlakul Mahmudah) Akhlak yang Tercela (Al-Ahklakul Mazmumah) maka jadikan Etika adalah filsafah nilai dan sebagai nilai kesusilaan. Pesannya. (MF)


Wilayah LAINNYA