Makassar, (Humas Sulsel) - Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Selatan (Sulsel) laksanakan pembinaan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan penguatan moderasi beragama di Aula Kanwil Kemenag Sulsel, Sabtu (23/9/2023).
Kegiatan lingkup Kanwil Kemenag Sulsel tersebut dihadiri oleh Kabid Pendidikan Madrasah, para Ketua Tim Kerja, Kepala Madrasah Negeri se Kota Makassar, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) se Kota Makassar, dan Penyuluh Lintas Agama se Kota Makassar. Juga Staf Ahli Menteri Agama RI sebagai Narasumber.
Staf Ahli Menag RI Bidang Research, Hasanudin Ali, membahas beberapa hal dalam penyampaiannya terkait pembinaan ASN dan penguatan moderasi beragama. Salah satunya adalah pentingnya mempenahi pelayanan publik. Bahkan kata Hasanudin Ali, sebagian besar program prioritas Kemenag outputnya adalah untuk melayani masyarakat.
"Sejatinya menjadi ASN itu adalah untuk melayani masyarakat," katanya.
Salah satu langkah nyata Kemenag dalam pembenahan pelayan publik, Kata Hasanudin Ali, adalah transformasi digital. Dimana menurutnya tujuan pengadaan Pusaka Super App adalah agar semua informasi pelayanan keagamaan ada di tangan masyarakat.
"Sehingga hanya dengan smartphone, masyarakat bisa langsung mendapatkan manfaat, mendapatkan informasi tentang berbagai macam layanan Kementrian Agama," sambungnya.
Di hadapan Seratusan tamu undangan, Hasanudin Ali juga menyampaikan tuntutan moderasi beragama khususnya terkait toleransi. Walaupun demikian, Hasanudin Ali mengapresiasi lantaran indeks Kerukunan Umat Beragama (KUB) 2023 naik menjadi 75 bahkan melampaui target. Dimana kata Hasanudin Ali, Toleransi menjadi aspek dan indikator yang menyumbang kenaikan tertinggi pada indeks tersebut.
Lanjut, Hasanudin Ali sebut dengan banyaknya pelatihan moderasi beragama yang selama ini digaungkan oleh Kemenag membuahkan hasil, seperti yang tertuang pada KUB 2023.
Selain dua hal tadi, dirinya juga mengingatkan kepada para ASN yang hadir untuk menjaga netralitas mereka di tahun politik kali ini. Terlebih lagi, lanjut Hasanudin Ali tahun politik tak jarang melibatkan hal sensitif berbau agama.
Sebelumnya, Kepala Tata Usaha, Ali Yafid, melaporkan jumlah penduduk umat beragama di Sulsel sebanyak 9 jutaan umat, dimana dihuni umat dari seluruh Agama resmi di Indonesia, sehingga keberagaman ini semakin memperkaya potensi kerukunan umat di Sulsel.
Ali Yafid juga menegaskan jika di Sulsel, seluruh ASN Kemenag sudah sering dibekali dengan kegiatan-kegiatan yang berbau moderasi beragama.
Lanjut, Ali Yafid sebut salah satu tantangan Kanwil Kemenag Sulsel dalam peningkatan KUB adalah persoalan pendirian rumah ibadah. Tidak hanya itu, kesulitan lain yang dialami, kata Ali Yafid, adalah munculnya beberapa aliran atau kepercayaan menyimpang di sejumlah tempat serta masih munculnya bibit radikalisme di tengah masyarakat.
"Persoalan tersebut bisa ditangani melalui penegasan di regulasi serta pendampingan terus menerus oleh seluruh ASN Kemenag yang memberikan pemahaman akan Moderasi Beragama" lanjutnya. (Saldi/Wrd)