MAKALE, (Inmas Tator) - Ketika berbicara tentang penjara atau Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), mungkin yang terlintas dalam pikiran kita adalah kriminalitas, angker dan pengap. Namun bagi Kepala Lembaga Pemasyatakatan (Kalapas) Kelas II Makale Luther Toding,SH,MH, Lapas justru dipandang sebagai sebuah "komunitas" yang beranggotakan sekolompok orang yang membutuhkan sentuhan rohani atas kealpaan dan kehilafan yang telah mereka perbuat.
Atas pertimbangan itulah sehingga Luther Toding menyurat kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kab.Tana Toraja guna menjajaki kerja sama dalam melakukan pembinaan dan penyuluhan kepada warga binaan Lapas kelas II Makale.
Menyikapi hal tersebut, Kasi Bimas Islam H.Tamrin Lodo melakukan kunjungan ke Lapas (Kamis,27/09) guna mendiskusikan lebih detail tentang bentuk dan mekanisme kerja sama yang dimaksud.
Tetiba di Lapas, mantan Kepala KUA Kecamatan Makale ini, oleh sipir penjara dipersilahkan langsung menuju ke ruang kerja Kalapas.
Dalam pertemuan ini, Kalapas kembali menerangkan hal-hal yang mendasari sehingga tercetus gagasan untuk menjalin kerjasama dengan Kemenag Tana Toraja.
"Disini rerdapat 156 warga binaan, dan 20 orang diantatanya beragama islam. Saya menginginkan semua warga binaan mendapatkan penyuluhan agama minimal 2 kali dalam seminggu", ungkap Luther.
Luther menuturkan bahwa keterlibatan penyuluh agama dalam memberikan pembinaan spiritual, diharapkan dapat memberi pemahaman kepada warga binaan terhadap agama yang dianutnya.
"8 orang dari 20 warga binaan yang beragama Islam sama sekali tidak bisa mengaji, Nah ini yang kami mohon agar penyuluh dari Kemenag bisa membimbing dan mengajari mereka. Demikian juga untuk yang beragama Kristen dan Katolik, diharapkan mereka setidaknya dipandu dalam renungan harian minimal 2 kali dalam seminggu ", pinta Luther.
Kakan Kemenag H.Muhammad,M.Ag yang turut hadir usai melakukan briefing dengan pengawas guru PAI dan Madrasah kemudian memaparkan tetang rencana program kerja Kemenag Tator mengenai pemberdayaan penyuluh agama dalam memberikan pembinaan dan pelayanan spiritual kepada warga binaan di Lapas Makale dan melakukan konseling terhadap pasien di RSU Lakipadada.
"Kemarin kami telah melakukan rapat tentang ini. Seksi Bimas Islam, Kristen dan Penyelenggata Katolik saya perintahkan untuk segera menunjuk penyuluh yang akan ditugaskan di Lapas dan RSU Lakipadada", tutur H.Muhammad
H.Muhammad bahkan mengusulkam kepada Kalapas agar di Lapas Makale dibentuk satu majelis taklim yang nantinya akan menjadi binaan penyuluh Agama Islam.
"Mungkin pak Kalapas bisa mempertibangkan usulan kami agar di lapas ini kita bentuk 1 majelis taklim. Dan nanti kami dari Kemenag yang memfasilitasi dengan mengajak Baznas Tana Toraja",ujar H.Muhammad
Luther menyambut baik usulan ini, dan menyatakan akan segera menindaklanjuti, walau menurutnya fasilitas dan kapasitas aula kurang memadai karena hanya berukuran 4 × 6 meter dan mesti digunakan secara bergantian.
"Kami mendukung pak Kandep, karena keinginan kami kiranya warga binaan yang keluar dari sini benar-benar mengalami perubahan dan pertobatan ketika kembali ke keluarganya", jawab Kalapas
Lebih lanjut Luther menuturkan bahwa Lapas Makale mendapatkan bantuan 30 Al Quran dari Kab.Bantaeng dan 30 sajadah dari Bupati Tana Toraja, namun menurutnya warga binaan masih membutuhkan sarung dan mukena.
Kakan Kemenag dan H.Tamrin menyatakan bahwa Kemenag Tana Toraja bersedia menyiapkan keperluan yang dimaksud, dan segera menyusun time schedule sehingga program pembinaan dan penyuluhan segara dilaksanakan bulan Oktober tahun ini. (AB)