Makassar, (Inmas_Sulsel) – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, H. Muhammad Tonang memimpin rapat persiapan peringatan Hari Santri 2024 melalui zoom meeting bersama jajaran Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren dengan menghadirkan sejumlah Kepala Kantor Kemenag Kabupaten/Kota Se Sulsel bertempat di Aula Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Sulsel, Jum’at (11/10/2024).
Menjelang perhelatan akbar hari santri 2024 provinsi Sulawesi Selatan, Kakanwil berharap kepada jajaran dibawah agar mempersiapkannya dengan sebaik mungkin agar hajatan tahunan ini dapat betul-betul dirasakan tidak hanya bagi santri, namun juga mesti berdampak bagi masyarakat luas.
Puncak peringatan akan diadakan tanggal 22 oktober, diawali dengan pelaksanaan Apel Hari Santri kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan Expo Kemandirian Pondok Pesantren yang akan dilaksanakan di empat zona PTKIN sebagai penanggung jawab kegiatan yakni UIN Alauddin Makassar yang rencananya akan digelar di IMMIM Makassar, IAIN Parepare, IAIN Bone dan IAIN Palopo.
Agar semuanya dapat berjalan lancar, Muhammad Tonang meminta jajaran pejabat di Kemenag Kab/Kota mau membagi diri ke berbagai pesantren yang melaksanakan peringatan, untuk itu dibutuhkan pendataan yang terukur dimana dan rangkaian kegiatan apa saja yang akan dilakukan, sekaligus menjadi ajang silaturahim bagi seluruh pesantren di Sulawesi Selatan, lanjut mantan Kepala Kantor Kemenag Kab. Maros.
Kakanwil meminta makna dan pesan hari santri bisa dirasakan lebih dalam terhadap santri untuk bisa berkembang lebih maju, lebih tangguh dan mampu mendorong santri untuk jauh lebih berprestasi lagi, tutupnya.
Selanjutnya, menyampaikan teknis kegiatan, Kepala Bidang PD. Pontren, H. Ali Yafid menjelaskan keinginannya untuk melakukan audiensi bersama dengan Pj. Gubernur Sulawesi Selatan demi kesuksesan penyelenggaraan peringatan Hari Santri 2024.
Terdapat beberapa jenis kegiatan yang akan dilakukan kemenag sulsel diantaranya Zikir Akbar, Apel Hari Santri dan Expo Kemandirian Pondok Pesantren, termasuk kegiatan sosial dan penanaman pohon, lanjutnya.
“perlu diperhatikan dan disepakati bahwa pelaksanaan expo kemandirian pesantren akan dilaksanakan tanggal 22-25 oktober mendatang, dengan tanpa adanya pungutan biaya apapun bagi seluruh pondok pesantren yang terlibat didalamnya dan akan kita laporkan seluruh rangkaian kegiatan ini secara berkala kepada Menteri Agama”, tegas Ali Yafid.