Kemenag Tana Toraja Krisis Pegawai, Ini Penjelasan Kasubag TU

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Makale, (Humas Kemenag Tator) - Mentari pagi nan cerah yang menyinari bumi Lepongan Bulan Tana Toraja, seakan menjadi pemantik inspirasi bagi Kepala Sub Bagian Tata Usaha(Kasubag TU), Drs.H.Arifuddin untuk menyampaikan arahannya kurang lebih 35 menit lamanya ketika bertindak selaku pembina apel pagi. Senin (09/10/2017).

Sepulang dari Makassar mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis Sistem Pengendalian Internal Pemerintahan Pada Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, H.Arifuddin menyampaikan beberapa informasi yang dipandang urgen untuk bisa menopang dan memperlancar kinerja di Kantor Kemenag Tana Toraja.

Mengawali arahannya, ia menyoroti amanat yang tertuang dalam Peraturan Menteri Agama (PMA) No.29 tahun 2014 tentang Kepala Madrasah, dimana guru PNS yang diberi tugas sebagai Kepala Madrasah pada Madrasah-madrasah swasta, otomatis akan melepas jabatannya itu maksimal 3 tahun setelah PMA No.29 tahun 2014 ditandatangani pada tanggal 15 September 2014. http://www.simpatikapati.com/2016/03/pns-menjabat-kamad-madrasah-swasta.html?m=1

Pak Haji, demikian ia lasim disapa, kemudian menyoroti ketiadaan penghulu di Kemenag Tana Toraja serta adanya 5 Kantor Urusan Agama yang tidak memiliki Kepala Kantor.

"Dua hal ini saling terkait, regulasi sekarang ini mewajibkan seorang Kepala KUA adalah juga seorang penghulu. Sementara kita belum memiliki penghulu. Ujar Arifuddin.

Kepala-Kepala KUA yang ada telah kita ikutkan assessment​ kepenghuluan, kata pak haji melanjutkan arahannya. "Sekarang ini ada 5 Kecamatan yang tidak memiliki Kepala KUA, yaitu Kecamatan Makale, Kec. Sangalla, Kec. Bittuang, Kec. Gandang Batu Sillanan dan Kec. Simbuang. Kita telah usulkan untuk mengisi jabatan-jabatan tersebut, namun tetap tidak bisa terisi semua karena SDM yang ada sangat terbatas, sehingga nantinya ada 2 KUA yang pejabatnya adalah pelaksana tugas dari KUA terdekat.jelas Haji Arif.

H.Arufuddin yang memiliki ciri khas selalu tampil berapi-api ketika menyampaikan arahannya itu, kemudian menyoroti tentang "krisis" pengawas guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di Kantor Kemenag Tator.

"Selepas pak Yunus Pararuk pensiun pada bulan Juli 2017, praktis kita tinggal memiliki seorang Pengawas Guru PAI, yaitu Ramli,S.Pd.I. Dan itupun akan pensiun pada bulan Desember tahun ini", ungkap pak haji sambil geleng-geleng kepala.

Dengan ekspresi keheranan, ia pun berharap semoga pengawas pengganti segera diusulkan dan diangkat, karena ini menyangkut nasib 96 orang guru PAI dan guru Madrasah yang ada di Tana Toraja. Pungkas Haji Arif. (AB/arf).


Wilayah LAINNYA