Makassar, HUMAS KEMENAG – Kamenag Sulsel menggelar Rapat Forum Penggerak Moderasi Beragama untuk memperkuat nilai-nilai moderasi beragama di seluruh daerah, Selasa 24 September 2024.
Pertemuan yang berlangsung di ruang kerja Kakanwil Kemenag Sulsel ini menyoroti peran alumni Training of Trainers (ToT) Moderasi Beragama yang diadakan pada bulan Juli lalu.
Sebanyak 30 alumni ToT akan menjadi garda terdepan dalam menyebarluaskan prinsip moderasi beragama, terutama di kalangan ASN Kemenag Sulsel.
Selain itu, rapat juga membahas tentang rencana pembentukan Forum Penggerak Moderasi Beragama di setiap kabupaten dan kota untuk memfasilitasi sosialisasi yang lebih luas.
Dalam rapat terungkap bahwa saat ini Forum PMB sedang menyusun konsep Petunjuk Teknis Pelaksanaan Penguatan Moderasi Beragama di Sulsel.
Konsep ini mencakup strategi pelaksanaan, sasaran, teknis pelaksanaan, serta indikator dan evaluasi pelaksanaan di Sulsel. Proses ini akan berdampingan dengan tim pendamping untuk memastikan implementasi yang efektif.
Sebagai tambahan informasi, dukungan untuk pelaksanaan moderasi beragama di bidang pendidikan juga telah diberikan. Khususnya di madrasah negeri di Sulsel, telah ada dukungan dalam pelaksanaan sosialisasi moderasi beragama.
Hasil rapat hari ini menegaskan bahwa langkah awal akan menyasar seluruh ASN yang ada di Kemenag Sulsel, dengan fokus pertama di Kota Makassar. Semua model rancangan pelaksanaan kegiatan sepenuhnya diserahkan kepada Forum Penggerak Moderasi Beragama. Namun, pelaksanaan program ini diminta untuk tetap dievaluasi agar dapat diukur, bukan sekadar memberikan materi lalu selesai tanpa perhatian lebih lanjut.
Kakanwil Kemenag Sulsel, H. Muh. Tonang, menegaskan pentingnya kolaborasi untuk menyukseskan program ini, baik di tingkat Kanwil maupun di kabupaten dan kota. Ia menyatakan, "Kami menargetkan 100 persen ASN Kanwil mengikuti sosialisasi moderasi beragama,” ujarnya.
Rapat ini juga menekankan perlunya evaluasi berkala untuk memastikan program moderasi beragama berkelanjutan dan memberikan dampak positif. Nurdin, pengawas dari Kabupaten Jeneponto, menyarankan agar alumni ToT berperan aktif dalam memberikan materi di madrasah.
Dengan penguatan moderasi beragama yang terus berlangsung, diharapkan program ini dapat memperkuat kerukunan dan toleransi antarumat beragama di Sulawesi Selatan. (FA)