Sidrap (Humas Maros), Rampungnya hari pertama penyelenggaraan STQH ke-32 Sidrap telah memberikan energi tersendiri pada asa kafilah Kabupaten Maros untuk menggapai target, yakni melenggang masuk final.
Meskipun tentu, rasa ini hampir pasti dimiliki tiap kafilah masing-masing daerah kabupaten/kota peserta, namun berdasarkan unjuk kemampuan delapan peserta putri kafilah Kabupaten Maros di hadapan dewan juri mulai pagi hingga Jumat petang tadi (4/6), rasanya sah-sah saja menyakinkan diri.
Delapan peserta yang telah tampil untuk masing-masing kategori yakni, Wildani untuk kategori Tilawah Anak-anak Putri, Rezki Khaerani kategori Hifdzil 1 Juz Putri, Rezki Amalia kategori Hifdzil 5 Juz Putri, dan untuk kategori Hifdzil 30 Juz Afiqah Humaera yang tampil dari pagi hingga siang hari.
Untuk Fatimah Nur Makka penampil kategori Hifdzil 10 Juz Putri, Nurul Magfirah kategori Hifdzil 20 Juz Putri dan kategori 500 Hadist Putri Nur Faidah serta kategori Tilawah Dewasa Putri Azizah Lutfiah Syam yang tampil hingga Jumat petang.
Para peserta kafilah ini telah tampil maksimal di panggung kompetisi, memberikan segala kemampuan diri di hadapan sang penilai, dewan juri hingga menumpahkan segala emosi.
Seperti halnya penampil Azizah Lutfiah Syam. Gadis berusia 22 tahun yang juga mahasiswa semester akhir UIN Alauddin Makassar ini meluapkan rasa tangis selepas melantunkan dengan merdu ayat-ayat suci.
Turun dari panggung tepat pada 17.30, Azizah disambut peluk sang ayah. Setelahnya Azizah langsung mengambil smartphone-nya untuk video call dengan sang bunda, derai tangis bahagia tentunya. Sayup-sayup dari layar smartphone terdengar ucap syukur sang bunda berkali-kali, Alhamdulillah, Alhamdulillah.
Beberapa menit sebelumnya, Azizah dengan lantunan ayat suci, telah berhasil menyita antusiasme hadirin yang hadir di halaman sebelah timur Masjid Agung Sidrap.
Sebagai penampil kedua terakhir pada penghujung senja, Azizah melantunkan ayat 23 dan seterusnya dari Surah Al-Mukminun dengan irama suara yang pas di telinga.
Pekikan suara merdu Azizah seakan merupakan pesan nyata pada hadirin termasuk dewan juri tentunya, bahwa dia juga merupakan wakil kafilah Kabupaten Maros yang memang layak maju ke babak final kompetisi.
Dimintai keterangan soal trik menaklukkan suasana lomba, Azizah menyampaikan hal tersebut merupakan buah dari ketekunan latihan.
“Persiapan mental, saya berusaha menenangkan diri sembari menunggu giliran tampil, banyak zikir dan terus memotivasi diri, bahwa saya bisa dan bisa. Untuk kemampuan, saya terus berlatih rutin dan jaga makanan untuk jaga suaraâ€,katanya.
Apa yang disampaikan Azizah ini juga merupakan komitmen untuk terus mengasah kemampuan diri. Hal yang memang sudah sering dilakukan oleh Azizah semenjak kelas 2 SD, yakni mengikuti kompetisi Tilawatil Quran.
“Semoga masuk finalâ€, pungkas Azizah sembari senyum.
Sebuah harapan sekaligus doa yang berbasis pada upaya maksimal dan kerja keras pada jauh waktu sebelumnya. Hal berharga yang mesti terus dijaga dan kemudian diakumulasi menjadi kekuatan bersama untuk menumbuhkan asa dalam setiap tahapan kompetisi lomba, untuk mengukir prestasi diri dan mengharumkan kafilah Kabupaten Maros pada STQH tahun ini tentunya. (Ulya)