Makassar, (Humas Kanwil) - Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI melaksanakan kegiatan Pemetaan Karakter Peserta Didik di Madrasah Aliyah Tahun 2022 di provinsi Sulawesi Selatan
"Kegiatan ini bertujuan untuk menyusun indeks karakter peserta didik pada jenjang Madrasah Aliyah secara nasional. Adapun manfaat dari pemetaan ini mengukur keberhasilan pembangunan karakter(Religiusitasi, Nasionalisme, Kemandirian, Gotong Royong dan Integrasi) pada peserta didik di jenjang Madrasah Aliyah. Dan hasil akhir pemetaan ini dapat dijadikan salah satu bahan perumusan kebijakan pada satuan lbaga pendidikan dan instansi terkait" papar Juju Saepudin, peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) saat membuka Forum Group Discussion (FGD) Pemetaan Peserta Didik Madrasah Aliyah tahun 2022, Rabu (20/4/2022) di gedung Balitbang Agama
Makassar Jl.A.P.PettarNi dengan serta sebanyak 18 orang, yang berasal dari staf Kanwil Bidang Pendidikan Madrasah dan perwakilan dari beberapa madrasah sasaran.
Sementara itu, di tempat terpisah kepala Kanwil Kemenag Sulsel H.Khaeroni sangat mendukung dan merespon positif kegiatan ini karena merupakan bagian dari Indeks Kerja Utama (IKU) Kemenag RI dan berharap segera ditindaklanjuti serta hasilnya dapat secepat mungkin disampaikan. H.Khaeroni menegaskan keunggulan yang dimiliki madrasah salah satunya adalah Pendidikan Karakter, sehingga harus menjadi skala kebijakan prioritas, terlebih saat ini animo masyarakat menyekolahkan putra-putrinya di madrasah tinggi. Sehingga ke depan madrasah hebat dan bermartabat serta mandiri dan berprestasi bisa terwujud diberbagai daerah.
Saep menambahkan "pemetaan ini telah dilakukan selama 3 tahun mulai dari tahun 2019, 2020 dan 2021 dengan populasi seluruh siswa MA dan SMA baik negeri maupun swasta untuk tahun 2019, seluruh siswa MA dan SMA khusus swasta dan lembaga pendidikan keagamaan di tahun 2020 dan 2021, sedangkan pada tahun 2022 populasinya seluruh siswa madrasah Aliyah baik negeri maupun swasta".
Kegiatan ini dilaksanakan di 34 provinsi, dan untuk provinsi Sulawesi Selatan sampelnya berasal dari 15 MA yang terdiri dari 11 MAS dan 4 MAN di 12 kabupaten/kota. Adapun madrasah Aliyah yang menjadi sampel yakni, MAS As'adiyah Kaloling cabang 24 Bantaeng, MAS DDI Attaufiq Padaelo Barru, MAS Al Ikhlas Ujung, MAS Pompanua dan MAS Nurul Birri Bone, MAS Muhammadiyah Bulukumba, MAN Insan Cendekia dan MAN Gowa, MAS Baburrahmah Jeneponto, MAS Sampano Luwu, MAS As-Syafi'iyah Lutim, MAS Al Falah Lemahabang Lutra, MAN 2 Soppeng, MAS Darul Aman Lengkese Takalar dan MAN Wajo.