Syukuran Ultahnya Kabag TU, Seluruh Peserta Apel Kesadaran Disuguhi Coto Makassar

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Makassar (Inmas Sulsel) Ada yang lain pada Pelaksanaan Upacara Hari Kesadaran Nasional yang berlangsung di Halaman Upacara Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Sulsel hari ini (Senin,17 Juni 2018).

Selain Seremonial Seperti Biasanya yang diisi dengan Prosesi Pengibaran Bendera Merah Putih, dan  Amanat dari Pembina Upacara, Kali ini Seluruh Peserta Upacara Bakal Disuguhi Hidangan Khas Sulawesi Selatan yaitu Coto Makassar, Kata Kepala Bidang URAIS dan Pembinaan Syariah H. Muhammad Nasir yang bertindak Selaku Pembina Upacara.

“Upacara Hari Kesadaran Nasional hari ini menjadi Istimewa, disamping karena pelaksanaannya Pasca Libur Lebaran Hari Raya Idul Fitri, juga karena pada hari ini kita akan menikmati Suguhan Coto Makassar dalam rangka Syukuran atas Hari Ulang Tahun dari Kabag TU Kanwil Bapak H. Abdul Wahid Mahmud yang ke 57, olehnya itu mewakili seluruh peserta Upacara baik Pejabat maupun Karyawan di kanwil Kemenag Sulsel ini mengucapkan Minal Aidin Wal Faidzin Mohon Maaf Lahir Bathin dan Selamat Hari Ulang Tahun bagi Bapak H. Abdul Wahid, semoga senantiasa diberi kesehatan serta umur panjang”, Ucap H. Muhammad Nasir

Sebelumnya, Mantan Kepala UPT Asrama Haji Sudiang Makassar ini dalam Amanatnya menegaskan arti pentingnya Kedisiplinan, Khususnya bagi ASN Kementerian Agama, “Negara sudah sangat berbaik hati kepada kita para ASN dengan memberikan Gaji, Tunjangan dan lainnya, olehnya itu mari menunaikan kewajiban kita selaku Aparatur Pemerintah dengan peningkatan Kinerja dan Kedisiplinan, karena bilamana kita tidak lakukan hal tersebut sama halnya kita sudah Kufur Nikmat dan Hamba yang tidak pandai bersyukur, Tegas Beliau.

Usai Pelaksanaan Upacara, Para Peserta Upacara baik pejabat maupun karyawan saling berjabat tangan dan saling memaafkan usai pelaksanaan Lebaran Idul Fitri Kemarin, lalu dilanjutkan dengan “menyerbu” Coto Makassar yang sudah disiapkan di sekitar Halaman Upacara, meskipun ada juga sejumlah peserta upacara yang terpaksa hanya bisa “melirik dan mencium aroma cotonya saja” karena sedang menunaikan puasa di Bulan Syawal. (wrd)


Wilayah LAINNYA