Kakanwil Kemenag Sulsel Ajak DMI Turut Andil Hilangkan Paham Terorisme

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Makassar, HUMAS SULSEL - Pengurus Wilayah Dewan Masjid Indonesia (PW DMI) Sulawesi Selatan menggelar kajian tentang persatuan ummat berbasis masjid di Hotel Prima Makassar, Selasa 12 januari 2021.

Kegiatan yang dibuka Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Karo Kesra) Setda Provinsi Sulawesi Selatan, H. Suherman ini dihadiri oleh  pengurus DMI Sulsel dan perwakilan Ormas se Sulsel serta mengundang tiga narasumber.


Dalam sambuntannya, Sekretaris Umum PW DMI Sulsel, Hasyid Hasan  Palogai menyampaikan permohonan maaf atas ketidak hadiran Ketua DMI Sulsel, H.Amin Syam karena sakit.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa kajian yang dilaksanakan ini akan lebih difokuskan pada pembahasan tentang peran pemerintah dalam mempersatukan umat.

Adapun tiga pemateri pada kegiatan ini adalah, Karo Kesra mewakili Gubernur Sulsel, Kakanwil Kemenag Sulsel KH.Khaeroni dan akademisi, Prof. Ahmad Sewang.

KH.Khaeroni yang tampil sebagai pembicara kedua selepas Karo Kesra, mengawali materinya dengan menceriterakan sejarah perkembangan pendidikan islam diawal kemerdekaan, berikut hambatan dan tantangan yang dihadapi hingga saat ini.



KH. Khaeroni lantas mengingatkan agar  masjid dan DMI pada khususnya turut andil membantu pemerintah dalam menghilangkan bibit-bibit radikalisme dan paham terorisme yang menjadi ancaman serius terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan kerukunan antar umat beragama.

"Bisa saja bibit radikalisme dan terorisme itu berawal dari masjid karena ketidaktahuan dan kesalahpahaman segelintir jamaah dalam memahami ajaran islam secara kaffah", ucap KH. Khaeroni.

Pasa kesempatan ini, lagi-lagi Kakanwil mengingatkan tentang  perbedaan itu sebagai sunatullah, dimana setiap orang harus bisa hidup rukun berdampingan dengan sesamanya tanpa dibatasi sekat-sekat perbedaan agama, ras dan golongan.

Dikatakannya, dalam berorganisasi, pun  demikian adanya. "Perbedaan organisasi yang beragam merupakan kehendak Tuhan dan disinilah kita harus saling merangkul", tandasnya.

Usai para narasumber menyampaikan materinya, kajian yang berlansung secara panel ini dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. (Rzk/AB)


Wilayah LAINNYA