Harapan Di Balik Peringatan Hari Lahirnya Bapak Pandu Sedunia, Baden Powell ke-164

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Badan Powell atau lengkapnya Robert Stephenson Smyt Baden Powell adalah Bapak Pandu atau Bapak Pramuka sedunia pada tanggal 22 Februari 2021 diperingati sebagai Hari Baden Powell ke 164. Dari pemikirannya, lahir gerakan pendidikan bagi anak-anak dan remaja di luar lingkungan keluarga dan di luar lingkungan sekolah. Pendidikan nonformal ini yang pertama kali digagas di Inggris pada 1907, kemudian selanjutnya berkembang dengan pesatnya ke seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Komjen Pol. (Purn) Drs.Budi Wasese dalam sambutan tertulisnya pada peringatan Hari Baden Powell, menegaskan bahwa “Pendidikan kepanduan atau kepramukaan yang digagas Baden Powell itu, pada hakekatnya adalah pendidikan paripurna bagi kaum muda. Anak-anak bukan hanya dididik segi pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga dari segi pendidikan karakter, sehingga kelak anak-anak dan remaja dapat menjadi manusia-manusia yang berguna bagi diri mereka sendiri, keluarganya, masyarakat, bangsa dan negara”.

Dengan semangat Baden Powell, sebagai Pramuka untuk bisa meneladani dan diaplikasikan di masa sekarang dan yang akan datang. Baden powell yang menggagas pendidikan kepanduan, mengajarkan untuk terus memperjuangkan akan nilai-nilai luhur, hal ini tentu tidak lepas dari tujuan pendidikan Gerakan  Pramuka yakni pembentukan karakter yang tangguh bagi generasi muda. Tentu peran orang tua, guru, dan pembina pramuka sedapat mungkin memiliki semangat tinggi memupuk semangat generasi muda agar memiliki kepribadian yang kuat, bersemangat, pantang menyerah, disiplin, inovatif serta mampu bekerja keras. “Maka kita harus bersama-sama memajukan Pramuka dengan diisi berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi genersai muda dan masyarakat,”.

Lahirnya Undang-Undang No. 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka adalah bukti bahwa gerakan pramuka mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah terkait dengan pembinaan karakter, sebagaimana konsideran menimbang poin c, bahwa gerakan pramuka selaku penyelenggara pendidikan kepramukaan mempunyai peran besar dalam pembentukan kepribadian generasi muda sehingga memiliki pengendalian diri dan kecakapan hidup untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global.

Pada tataran implementasi pembinaan gerakan pramuka pada satuan pendidikan termasuk Madrasah dan Pondok Pesantren telah terbit regulasi yang mengatur hal tersebut, sebagaimana Permendikbud RI. Nomor 63 tahun 2014 tentang pendidikan kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler wajib, demikian juga Keputusan Menteri Agama N0. 184 tahun 2019 pada Bab V tentang Ekstrakurikuler sebagaimana ditegaskan pada ayat 3 tentang Pramuka Ekstrakurikuler wajib.

Berdasar pada regulasi tersebut, khsusnya di Kantor Kementerian Agama Kota Parepare, Bapak Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Parepare dengan Ketua Kwartir Cabang Kota Parepare pada tahun 2020 telah melahirkan kesepakatan dalam bentuk MoU tentang pembinaan Gerakan Pramuka di lingkungan madrasah dan pondok pesantren, wujud dari kesepakatan tersebut telah dilaksanakan Kursus Pembina Pramuka Mahir Dasar (KMD) yang diikuti oleh Kakankemenag, Kasubag TU, seluruh Kepala Seksi dan Penyelenggara serta Kepala Madrasah Negeri dan swasta.

Penulis sebagai tenaga pendidik di madrasah sekaligus pembina pramuka menyikapi, bahwa MoU tersebut merupakan angin segar yang bisa menyemangati terlaksananya pendidikan kepramukaan di madrasah dan pondok pesantren dan tentunya sebagai dasar untuk membina dan mengembangkan pendidikan kepramukaan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib bagi siswa untuk meningkatkan kemampuan spiritual dan intelektual, keterampilan, dan ketahanan diri yang dilaksanakan melalui metode belajar interaktif dan progresif, yang disesuaikan dengan kemampuan fisik dan mental pramuka.

Selanjutnya penulis berharap kepada teman sejawat yang ditugaskan sebagai pembina pramuka khususnya di madrasah dan pondok pesantren untuk tetap semangat menggali dan mendalami keluasan metode dalam membina di satuan masing-masing, dengan mangacu pada Sistem Among : Ing ngarso sung tulodho, Ing madyo mangun karso, Tut wuri Handayani.

Pramuka, Madrasah Hebat bermartabat.

Penulis : Muhammad Ridwan AR., S.Ag., S.H., M.Pd.I

                (Guru MAN 2 Kota Parepare/Sekretaris Pusdiklatcab Gerakan Pramuka Kota Parepare)


Daerah LAINNYA