Majelis Taklim Masjid Baitul Izzah Mengaplikasikan Cara Cepat Baca Al Quran Melalui Program Dirosa

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Bantaeng (Humas Bantaeng) Majelis Taklim Masjid Baitul Izzah jalan lingkar/Merpati Baru Kelurahan Pallantikang Kec. Bantaeng Kabupaten Bantaeng mengaplikasikan cara cepat membaca Al-Qur’an melalui program Dirasah Orang Dewasa (Dirosa). Kegiatan tersebut diselenggarakan di Masjid Baitul Izzah setiap malam Jum'at. Kegiatan ini merupakan salah satu program oleh Majelis Taklim Masjid Baitul Izzah dengan pembimbing dari Penyuluh Agama Islam Kantor Kementerian Agama Kab. Bantaeng Ustad Fajri Amal

Dirosa adalah pola pembinaan Islam bagi kaum muslimin pemula pria, wanita, remaja, orang dewasa, kakek, nenek,yang dikelola secara sistematis berjenjang dan berlangsung terus menerus.

Tujuan program Dirosa yaitu memberikan kemampuan kepada peserta remaja dan orang dewasa, agar mampu membaca alquran dengan baik lancar dan benar, sesuai dengan kaidah ilmu tajwid memberikan pengalaman dan pengajaran tentang dasar-dasar keilmuan Islam.

“Ilmu mengaji itu harus terus menerus dipelajari sampai mahir betul, kebiasaan sejak kecil yang melafalkan huruf hijjaiyyah yang kurang tepat terbawa sampai dewasa. Dirosa dapat menjadi salah-satu alternatif dalam pembelajaran Al Qur’an khususnya orang dewasa dan memperkaya khazanah metode pembelajaran Al Quran,” jelasnya Ustad Fajri

Sekadar diketahui, ada 7 keunggulan program Dirosa dirancang khusus untuk orang dewasa metode yang mudah dan cepat, biaya pendidikan gratis, waktu dan tempat fleksibel , Pembinaan hingga lancar, membaca al-quran, bimbingan materi dasar keislaman, sangat cocok bagi pemula maupun yang sudah bisa menghafal Al Qur’an.

Adapun jenis program yaitu program klasikal untuk pemula program ini diperuntukkan bagi peserta yang belum bisa membaca Alquran, dari nol atau yang masih terbata-bata belum benar dalam pengucapan huruf makhraj dan panjang pendeknya serta belum tartil Alquran.


Program majelis ini sesungguhnya sudah lama terlaksana namun karena adanya wabah virus Corona melanda dunia sehingga majelis ini tidak dilakukan selama pandemi Covid-19 demi untuk memutus mata rantai penularan Covid-19. (Spr)


Daerah LAINNYA