Sinjai Utara (Humas Sinjai) – Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan yang bermutu, itu merupakan salah satu alasan kebijakan akreditasi sekolah/ madrasah di Indonesia. Untuk dapat menyelenggarakan pendidikan yang bermutu, maka setiap satuan/program pendidikan harus memenuhi atau melampaui standar yang dilakukan melalui kegiatan akrediitasi terhadap kelayakan setiap satuan/program pendidikan. Maka dalam rangka persiapan penilaian Akrediatsi Madrasah Tsanawiyah Negeri 4 Sinjai melaksanakan pembinaan akreditasi yang bertempat di Aula MTsN 4 Sinjai, Selasa (26/04/2022).
“Alhamdulillah adalah sebuah anugerah tersendiri bagi kita karena pengawas dan pembina MTsN 4 Sinjai merupakan Komisi Pelaksanaan Akreditasi dan salah satu anggota asesor BAN SM Kabupaten Sinjai, sehingga kita bisa banyak menimba ilmu dari beliau tentang standar pengelolaan lembaga pendidikan ideal yang berorientasi pada masa depan” ucap Kepala Madrasah, Muh. Amin Kasim saat memberikan sambutan dalam kegiatan Pembinaan Persiapan Akreditasi Madrasah
“Kegiatan ini kita laksanakan dalam rangka salah satu ikhtiar dan persiapan untuk menghadapi akreditasi yang akan dilaksanakan pada tahun ini juga”, imbuhnya.
Dalam paparannya, Andi Abdul Aziz Komisi Pelaksanaan Akreditasi BAN SM madrasah di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Sinjai ini tanpa basa-basi langsung menjelaskan secara detail dokumen-dokumen bukti fisik yang harus disiapkan menurut standar Instrumen Akreditasi Satuan Pendidikan (IASP) terbaru yang diterbitkan oleh BAN S/M Nasional yang terdiri dari empat komponen : 1) Mutu Lulusan, 2) Proses Pembelajaran 3) Mutu Guru dan 4) Manajemen Sekolah.
A.Abd Aziz juga menambahkan bahwa kelengkapan dokumen IASP tersebut bukan jaminan akan mendapatkan nilai A. Yang paling penting adalah bagaimana dokumen-dokumen tersebut betul-betul dilaksanakan di sekolah/madrasah dan menjadi sebuah budaya yang menggambarkan iklim dan atmosfer pendidikan yang baik dan maju.
“Dokumen bukti fisik lengkap 100 % itu hanya akan mendapatkan nilai C. Jadi jangan bangga dulu walaupun dokumennya lengkap.” ujarnya.
Oleh karena itu, pihaknya berharap tim akreditasi yang sudah dibentuk betul-betul bekerja secara maksimal, bekerjasama dan sama-sama kerja, serta tidak usah saling lempar. Dan yang terpenting adalah apa yang ada di dokumen IASP betul-betul sesuai dengan fakta di lapangan. (AAMIP/Myl/Isna)