SINERGITAS ASN KEMENAG PAREPARE DALAM WISUDA SANTRI TPA

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Parepare, (Humas Parepare) - Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Taman Kanak Al-Qur'an Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (LPPTKA-BKPRMI) Kecamatan Bacukiki dan Bacukiki Barat Kota Parepare menggelar wisuda santri tahun 2018 di Baruga Bacukiki Kelurahan Lemoe, Ahad (9/4/2018)

Kegiatan wisuda santri yang di selenggarakan oleh LPPTKA BKPRMI meluluskan sebanyak 152 orang santri se-Kecamatan Bacukiki dan Bacukiki Barat yang dites pada 13 Februari 2018 yang lalu.

Hadir dalam kegiatan ini Direktur Daerah (Dirda) LPPTKA BKPRMI Hj.A.Fatimah, Pembina Lembaga LPPTKA BKPRMI Hj. Erna Rasyid Taufan, Camat Bacukiki, Camat Bacukiki Barat.

Tampak hadir juga ASN Kementerian Agama yang turut ambil bagian dalam kegiatan wisuda santri diantaranya Arni Madjid, Muhammad Jawwad, Rahmaniah, Suthrisna HS, Hj. Kamaria, Lyha Shihab, Jumriana.

Arni Madjid selaku Sekretaris Panitia dan juga sebagai Penyuluh Agama Kemenag menyampaikan saat wawancara pribadi bahwa selaku orang yang bertugas di bawah naungan Kemenag juga harus turut ambil bagian dalam menyukseskan kegiatan wisuda santri.

"Ini adalah salah satu sinergitas dari kami selaku Penyuluh Agama Kemenag yang memang seharusnya turut serta untuk mengambil bagian dalam kegiatan seperti ini", tegasnya

"Karena kalau bukan kita yang selaku orang tua santri atau ustadz-ustadzah santri untuk mencetak generasi Qur'ani, siapa lagi, iya kan", tambah Arni Madjid.

Begitupun pembina utama LPPTKA BKPRMI Hj.Erna Rasyid memberikan sambutan pada kegiatan wisuda santri se-Kecamatan Bacukiki dan Bacukiki Barat. Dalam sambutannya mengatakan orang tua tidak boleh mengukur kesuksesan anaknya dari nilai-nilai duniawi.

"Jadi saya harap anak-anakku semua, yang harus diingat yaitu tidak boleh berhenti membaca Al-Qur'an, cintai Al-Qur'an, dan saya juga berharap kepada orang tua santri, jangan pernah mengukur kesuksesan anak-anak kita dengan nilai-nilai duniawi", ucap Hj. Erna

"Siapa yang tidak bangga kalau anak-anak kita bisa baca tulis Al-Qur'an. Kalau anak hanya pintar Matematika, pintar Bahasa Inggris, tapi tidak bisa baca Al-Qur'an, maka kepintarannya itu tidak ada nilainya", tutup Hj. Erna Rasyid selaku pembina LPPTKA BKPRMI. (str/nb/arf)


Daerah LAINNYA