Seminar Penguatan Moderasi Beragama di MAN Insan Cendekia Gowa: Menjaga Kedamaian melalui Pendidikan Moderat

Seminar Penguatan Moderasi Beragama di MAN Insan Cendekia Gowa: Menjaga Kedamaian melalui Pendidikan Moderat

Gowa, HUMAS KEMENAG - Dalam rangka memperkuat komitmen terhadap program prioritas Kementerian Agama, MAN Insan Cendekia (IC) Gowa menggelar Seminar Penguatan Moderasi Beragama bagi tenaga pendidik dan kependidikan. Senin 23 September 2024

Acara ini dihadiri oleh Kepala Bagian Tata Usaha, H. Aminuddin mewakili Kakanwil Kementerian Agama Sulawesi Selatan, Kepala MAN IC Gowa Burhanuddin, serta narasumber utama, Bakhtiar MA Saleh. Seminar ini bertujuan untuk mengintegrasikan nilai-nilai moderasi beragama ke dalam ekosistem pendidikan di MAN IC Gowa.

Dalam sambutannya, Kepala MAN IC Burhanuddin menyambut baik kehadiran para peserta dan menekankan pentingnya implementasi moderasi beragama dalam metode pembelajaran di MAN IC.

"Kami berharap nilai-nilai moderasi ini dapat diterapkan secara nyata dalam proses pendidikan, sehingga menciptakan generasi yang moderat dan toleran," ujarnya.

Sementara itu, H. Aminuddin dalam arahannya, menyampaikan pentingnya moderasi beragama sebagai bagian tak terpisahkan dari program prioritas Kementerian Agama. Ia mengutip mantan Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, yang menyebut moderasi beragama adalah "never ending process" atau proses yang tidak pernah berakhir.

"Moderasi beragama adalah program yang tidak boleh berhenti. Kadang kita merasa aman, tapi harus diingat bahwa di tengah kedamaian, selalu ada pihak yang tidak suka dengan suasana damai itu," jelasnya.

Ia menganalogikan situasi ini dengan sejarah Rasulullah SAW, dimana meskipun Rasulullah selalu membawa kebaikan, ada pihak seperti Abu Jahal yang terus mengusik kedamaian.

"Begitu juga dengan kondisi kita sekarang. Di tengah kedamaian, selalu ada yang mencoba mengusik. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus memperkuat nilai-nilai moderasi, agar kedamaian dan persatuan di negeri ini tetap terjaga," tambahnya.

Aminuddin juga menekankan bahwa Kementerian Agama memiliki tiga fungsi utama: pendidikan, agama, dan tata kelola. "Moderasi beragama itu bukan sekadar bicara soal agama. Ini tentang bagaimana kita menjaga keutuhan NKRI. Agama bisa dengan mudah dipakai untuk memecah belah, tapi jika kita memegang teguh moderasi, kita dapat menjaga persatuan dan kedamaian," katanya.

Dalam konteks pendidikan, ia menggarisbawahi pentingnya pelayanan yang diberikan oleh tenaga pendidik dan kependidikan. "Kita adalah bagian dari layanan pendidikan, salah satu layanan Kementerian Agama yang harus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Nilai-nilai moderasi harus tercermin dalam setiap layanan yang kita berikan, baik sebagai guru, kepala madrasah, maupun staf kependidikan," jelas Aminuddin.

Di akhir arahannya, Aminuddin menekankan pentingnya tidak melakukan diskriminasi dalam melayani siswa dari latar belakang manapun, serta memastikan bahwa setiap aspek pelayanan pendidikan didasarkan pada prinsip-prinsip moderasi.

Bakhtiar MA Saleh dalam materinya menyampaikan bahwa membangun ekosistem moderasi dalam pendidikan adalah langkah penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang damai dan inklusif.

“Prinsip moderasi harus terintegrasi dalam setiap materi pembelajaran, sehingga siswa tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter moderat," paparnya.

Seminar ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam membangun budaya moderasi beragama di MAN IC Gowa, dengan memadukan nilai-nilai keagamaan yang moderat dalam setiap aspek kehidupan sekolah dan pembelajaran. (FA)


Wilayah LAINNYA