Dari Pagi Hingga Siang, Kakanwil Terima Tamu secara Marathon dari 5 Institusi

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Makassar (Humas Sulsel) salah satu dari seabrek tugas Kakanwil Kementerian Agama Provinsi adalah membangun Komunikasi, interaksi dan sinergi dengan seluruh stake holder di suatu wilayah, terlebih bila menyangkut kepentingan dan urusan di bidang agama dan keagamaan.

 

Seperti yang tampak sejak H. Khaeroni ditugaskan menjabat sebagai Kakanwil Kemenag Prov. Sulsel. Di awal awal kepemimpinannya di Kemenag Sulsel, hampir setiap hari aktivitas Kakanwil diwarnai dengan melakukan silaturrahmi, komunikasi , interaksi dari berbagai kalangan, mulai dari yang sifatnya perorangan maupun institusi

 

Seperti hari ini (Senin, 5 Oktober 2020), sejak jam kantor dimulai pagi ini, Ruang kerja beliau tidak pernah sepi dari Tamu, baik yang sifatnya Internal maupun Eksternal.

 

Dimulai dari Kunjungan Silaturrahmi dari Pengurus Wilayah Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Sulsel yang dipimpin langsung oleh Ketua Umumya yakni H. Hasid Hasan Palogai yang secara khusus menyampaikan Dukungan dan kesiapan Organisasinya yang berbasis Remaja Masjid untuk Bersinergi dengan Kakanwil.



 

Usai BKPRMI, giliran Anggota Komisi III DPRD Kab. Enrekang yang beranggotakan 9 orang lakukan audience. Kedatangan para Legislator yang didampingi oleh Kasi PHU Kemenag dari Bumi Massenrengpulu yang dipimpin oleh Rahmat selaku Ketua Komisinya untuk konsultasi sekaligus mengorek informasi serta referensi terkini terkait Pelaksanaan Haji dan Umrah, khususnya di masa pandemic Covid-19.

 

Didampingi Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah H. Kaswad Sartono, disamping menjelaskan kebijakan umum dan tekhnis Kementerian Agama sehubungan dengan penyelenggaraan Haji dan Umrah yang terbaru, H. Khaeroni juga berharap melalui tangan dingin Anggota DPRD Komisi III dan Kemenag Kab. Enrekang, Gedung Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) di Kota yang terkenal dengan Penghasil Kopi Kalosi ini bisa dibangun di tahun berikutnya, sehingga diharapkan dengan adanya Gedung PLHUT ini, peningkatan layanan haji dan Umrah bisa semakin terasa efeknya di tengah umat, Harap Kakanwil.

 

Gayung bersambut, keinginan Kakanwil itu langsung disambut positif dan diamini oleh Para Legislator yang hadir, dan Mereka berjanji sepulang dari Kanwil, harapan Kakanwil akan segera dikomunikasikan dengan pemerintah daerah dan instansi terkait.



 

Baru saja Komisi III DPRD Enrekang Beranjak dari Ruang Kerja Kakanwil, Pengurus Daerah Assosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) Wilayah Sulampapua sudah menanti di depan pintu masuk Ruang Kakanwil.

 

Kedatangan Dewan Pengurus Daerah AMPHURI dipimpin oleh ketuanya H. Ardiansyah Arsyad dan Sekertarisnya Andi Chandrawali Makmur yang baru saja terpilih ini untuk silaturrahmi dengan Pimpinan baru Kemenag Sulsel, sekaligus menyatakan dukungan dan kesediannya untuk dibina serta bersinergi dengan Kemenag Sulsel, khususnya dalam hal pemberian layanan Haji dan Umrah.

 

Kakanwil yang “masih” didampingi Kabid PHU Kaswad Sartono secara khusus menyampaikan pesar agar Menghindari mall praktek dalam menjual layanan paket haji atau umrah kepada masyarakat. Mantan Karo di IAIN Salatiga ini mengingatkan agar seluruh Penyelenggara Haji dan Umrah belajar dari kasus kasus yang sudah terjadi dan menimbulkan Kerugian pada umat apalagi sampai membawa bawa istilah ibadah Sakral dalam Islam yakni Haji dan Umrah.

 

“Bersainglah dengan sehat dan sesuai aturan utamanya terkait paket layanan Haji dan Umrah, hindari cara cara yang berpotensi mendatangkan mafsadah dan kerusakan social”



 

Kakanwil juga berharap assosiasi Biro perjalanan haji dan umrah menyisihkan keuntungan perusahannya berupa dana CSR untuk membantu perbaikan bidang pendidikan agama kita, bisa Madrasah, Pontren atau lainnya, sehingga Keuntungan nya bisa lebih mendatangkan keberkahan dunia Akhirat, imbuh Khaeroni.

 

Lepas AMPHURI, Giliran Majelis Alumni IPNU dan IPPNU Sulsel sowan ke Kakanwil dengan maksud yang sama dengan yakni untuk memperkenalkan Struktur baru serta memberikan dukungan ke Kakanwil. Menurut Wakil Ketua Presidium nya H. Muh. Jaelani, bahwa Majelis Alumni ini lahir sebagai paguyuban yang diharapkan bisa menjadi perekat lintas generasi dan lintas kekaderan serta untuk menghimpun Kader / alumni  yang terserak di berbagai lini sehingga kedekatan dan silaturrahmi dengan Induknya semakin terjalin dan terjaga dengan baik.

 

H. Khaeroni secara khusus minta Organisasi IPNU dan IPPNU yang merupakan anak kandung Ormas terbesar di Indonesia bahkan di Dunia ini semakin kompak dan dinamis dalam bergerak melakukan dan melebarkan sayap pengkaderan dan pengabdian baik di lembaga pendidikan umum maupun berbasis agama yang menjadi potensi basis pelajar

 

Kakanwil juga minta Kiprah Anak kandung NU ini harus masuk dan mewarnai semua sector kehidupan, dan memberikan "bekas" yang dalam dan nyata di masyarakat. Dan jangan lupa intens membangun silaturrahmi dengan ulama dan kiyai NU, selain itu jaga terus Aqidah Ahlusunnah Wal Jammah sebagaimana yang diwariskan oleh para muassis NU di NKRI, pintanya.



 

Kursi di Ruang Tamu Kakanwil Masih Hangat usai kedatangan Majelis Alumni IPNU-IPPNU Sulsel, giliran Pengurus Wilayah Parmusi (Persaudaraan Muslimin  Indonesia) Sulsel yang saat ini dipimpin oleh DR. H. Abubakar Wasahua Masuk audience.

 

Selain memperkenalkan struktur dan kiprah organisasinya, Abubakar Wasahua juga secara khusus menyampaikan dukungannya kepada Kakanwil baru di Sulsel, serta menyatakan kesiapannya untuk bersinergi dengan Kemenag.

 

Kakanwil yang didampingi Kabid Penais Zakat Wakaf H. Rappe menyampaikan terima kasihnya kepada Parmusi Sulsel atas dukungannya, beliau berharap di doakan semoga selama bertugas dan  mengabdikan diri sebagai kakanwil di Sulsel bisa sukses dan lancar serta memberikan manfaat bagi umat beragama di propinsi yang berjuluk Gerbang Utama Indonesia Timur ini.



 

Kakanwil juga berharap agar Parmusi bersama kemenag dan Ormas Keagamaan Lainnya bisa Memberikan pencerahan kepada umat agar bisa saling menghargai dan memahami perbedaan yang ada dalam ajaran Islam, sehingga tidak menimbulkan gesekan yang sifatnya tidak substansial karena hanya menyangkut masalah masalah furuiyyah, mari kedepankan dialog dan tabayyun, Ibarat makan, umat baiknya disuguhi menu yang beragam, jangan memaksakan satu menu saja, tambahnya lagi 

Parmusi Sulsel menjadi Tamu terakhir yang diterima Kakanwil dari pagi hingga jelang Sholat Dhuhur. (wrd)


Wilayah LAINNYA