Kakanwil Kemenag Sulsel imbau Penyuluh Hindari Cara Berpikir Dogmatis

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Pangkep, HUMAS SULSEL - Imbauan tersebut disampaikan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Sulawesi Selatan, KH. Khaeroni pada kegiatan Pembinaan dan Peningkatan Kompetensi Penyuluh Agama Islam Non PNS yang diinisiasi oleh Seksi Bimas Islam Kantor Kementerian Agma Kab. Pangkajene dan Kepuluaan, Sabtu 23 Januari 2021.

"Hindari cara berpikir dogmatis. Sedikit-sedikit haram, sedikit-sedikit bid'ah, sedikit-sedikit kafir, sirik, munafik. Bahkan anak-anak didoktrin dengan cara berpikir seperti kacamata kuda. Kapan kita bisa maju kalau begini terus", kata KH. Khaeroni dihadapan 69 Penyuluh Non PNS yang hadir di Aula Kantor Kemenag Pangkep.


Selain menghindari cara berpikir dogmatis, Khaeroni juga mengajak para penyuluh untuk memiliki literasi yang cukup sehingga mampu menjadi corong dan penerang bagi umat dalam aktivitas sosial dan politik.

"Tetapi saya wanti-wanti, jangan terlibat politk praktis apalagi politik pragmatis", tegasnya.

Lebih lanjut ia menyoal tentang sistem pemerintahan khilafah yang selama ini menjadi perdebatan. Menurutnya, kita telah sepakat dengan bentuk negara republik dengan sistem pemerintahan presidensil.

"Bagaimana republik ini bisa maju kalau berantam terus. Padahal tugas kita adalah bagaimana agar kita ikut memakmurkan dan mempersatukan bangsa ini dengan menghargai dan memahami perbedaan satu sama lain", ungkapnya.

Selain itu, Kakanwil berusia 57 tahun ini mengingatkan para penyuluh untuk terus mengupgrade keilmuannya karena menurutnya Al Qur'an itu ibarat peti pandora.

"Al Qur'an itu ibarat peti pandora, semakin dibuka (dipelajari) semakin rahasia ayat-ayat Ilahiah yang terkandung di dalamnya. Yang belum dan akan terjadi juga terkandung di dalamnya. Ini luar biasa", tuturnya.

Mengakhiri materinya, Kakanwil berdarah Jawa ini mengingatkan agar penyuluh berhati-hati dalam menggunakan media sosial. "Anda ini diasesmen melalui medsos. Saya bisa mengetahui pikiran kalian melalui medsos. Hati-hati karena prilaku anda di medos adalah cerminan karakter anda", pungkasnya.

Untuk diketahui, kegiatan pembinaan dan peningkatan kompetensi penyuluh agama islam non PNS ini menghadirkan tiga pemateri lainnya, yakni Kapolres Pankep AKBP Endon Nurcahyo, S.I.K dengan ulasan materi tentang peran Polri dalam pembinaan wawasan kebangsaan bagi penyuluh Non PNS, serta Kabid Penerangan Agama Islam Zakat dan Wakaf Kanwil Kemenag Sulsel Drs.H.Rappe, M.Pd, bersama Kakakan Kemenag Kab.Pangkep Dr.H.Jamaruddin, M. Ag

Dr.Jamaruddin dalam penyampaiannya menginginkan adanya peningkatan sinergitas antara Kementerian Agama dengan pemerintah Daerah, seperti menyusun peta dakwah dan data rumah ibadah.

"Selain dengan Pemda, kami juga berharap bisa bersinergi dengan DMI Kabupaten dalam mensosialisasikan undang-undang perkawinan dan memberi pemahaman tetang moderasi beragama kepada jamaah", tandasnya.


Wilayah LAINNYA