slot demo mirip asli Madrasah Di Bone Akan Ujian Berbasis IT

Madrasah Di Bone Akan Ujian Berbasis IT

Illustrasi Foto (Kemenag RI Provinsi Sulawesi Selatan)

Watampone, (Inmas Bone) – Mulai tahun pelajaran 2019/2020, Madrasah lingkup Kementerian Agama Kabupaten Bone akan melakukan inovasi dalam bentuk pelaksanaan Ujian Semester Berbasis IT.

Program tersebut telah disosialisasikan oleh Kakan Kemenag Bone Dr. H. Wahyuddin Hakim, M.Hum bersama Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Bone Drs. H. Kasmaruddin, M.Pd kepada Seluruh Kepala Madrasah (Kamad) se Kabupaten Bone di Aula Kantor Kemenag Kabupaten Bone, Rabu (2/10/2019). Sosialisasi ini berlangsung dua hari.

H. Wahyuddin menjelaskan bahwa esensi ujian semester berbasis IT dapat memberikan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan ujian. Selain itu, mengajarkan dan menumbuhkan kejujuran kepada siswa saat mengerjakan soal ujian. Menerapkan ujian berbasis komputer atau IT menggunakan android. Masing-masing siswa mengerjakan soal sesuai dengan yang diujikan.

Ia menambahkan, pelaksanakan tes berbasis komputer seperti ini adalah bagian dari menjawab tantangan masa depan, yakni siswa harus cakap IT. Dengan adanya tes berbasis komputer akan lebih mempercepat proses penilaian dan pelaporan terhadap perkembangan siswa atau hasil dari tes tersebut.

Pada kesempatan itu, H. Wahyuddin juga menyampaikan berbagai kebijakan terkait regulasi dan peningkatan kualitas SDM guru. Pertama ia mengapresiasi kepada Kamad MI DDI Seppange Dr. Sitti Zakiah, S.Ag., M.Pd.I,  yang telah berhasil menyandang predikat sebagai Kamad Berprestasi se Sulsel pada tingkat MI. Prestasi yang diperoleh, diharapkan menjadi inspirasi bagi Kamad yang lain.

Kedua, penggunaan dana Biaya Oprasional Sekolah (BOS) juga menjadi pokok pembicaraan Kakan Kemenag Bone. Ia tegaskan kepada seluruh Kamad agar penggunaan dana BOS sesuai dengan juknisnya. “Setiap pembelian barang harus dilengkapi faktur dan nota orderan dan sebagainya", tegasnya.

Lalu ia mengahiri pembicaraannya dengan membahas peningkatan SDM guru melaui tunjangan profesi. Pembahasan ini juga tidak kalah pentingnya. Menurutnya, guru diberikan tunjangan harus dimanfaatkan sebaik mungkin dalam meningkatkan kualiatas pendidikan dan profesinya sebagai guru profesional.

“Guru harus kuasai IT dan memiliki media. Tunjangan yang diterima harus dipergunakan untuk peningkatan SDMnya atau minimal membeli Laptop untuk keperluan dirinya", tuturnya.

Diera milenial ini, tidak bisa lagi  dipungkiri bahwa semua informasi dapat diakses melalui internet. Begitupun perangkat pembelajaran dan berbagai media pembelajaran lainnya dengan mudah dapat diakses melalui internet. Guru tinggal kuasai IT katanya. (ah/wrd)


Daerah LAINNYA