Allakuang (Humas Sidrap) - Situasi Pondok Pesantren DDI As-Salman Allakuang menjelang waktu shalat subuh sangat ramai. Pasalnya, sekitar pukul 04:00 dini hari santri-santriwati dibangunkan untuk makan sahur sebagai persiapan puasa tanggal 9 Muharram atau puasa tasu'ah.

Puasa tasu'ah adalah puasa Sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW sebagai pembeda dari ritual puasa orang-orang Yahudi pada 10 Muharram. Puasa Asyura 10 Muharram adalah puasa Sunnah yang memiliki Fadhilah diampuni dosa kita setahun yang lalu. Olehnya itu untuk membedakan puasa Asyura itu dengan puasa Yahudi tersebut ialah kita puasa sehari sebelumnya atau sehari setelahnya 9 dan 11 Muharram.

Bertepatan dengan hari kedua simaan Al-Qur'an di Pondok Pesantren DDI As-Salman Allakuang, santri dianjurkan berpuasa agar lebih fokus menyimak bacaan Al-Qur'an di masjid, demikian harapan Ustadz Muhammad Jawad Abbas (selaku sekretaris pondok) saat memimpin pertemuan dengan pembina asrama dipondok.

Disaat-saat berjalannya Simaan Al-Qur'an tersebut, rasa syukur yang mendalam dirasakan oleh pembina Tahfidz As-Salman KM. Muammar Hudri, S. Pd.I yang juga penggagas Simaan di Pontren As-Salman ini sejak 9 tahun silam, kali ini menghadirkan Muhammad Rifki Hamid, alumni As-Salman yang baru saja menyelesaikan studi sarjananya di negara Timur Tengah (Universitas Al-Azhar Kairo/Mesir) dengan harapan semoga kedatangannya dapat memberi support kepada santri-santriwati Pondok Pesantren DDI As-Salman untuk terus belajar, menghafal, memiliki rasa sabar selama mondok, dan utamakan kepatuhan kepada ustadz-ustadzah sebagai motto santri "sami'na wa atho'na" kami mendengar dan kami mematuhi.

Muhammad Rifki Hamid yang merupakan santri teladan As-Salman pada saat itu sekarang sudah menyandang titel Lc. sebagai hadiah dari Universitas Islam ternama dunia dan mempersembahkan bacaan qur'an (baca:hafalannya) juz 20 pada Simaan Al-Qur'an Bil Ghaib tahun ini.(fira)