Ada Coding Di Pondok Pesantren Nurul Jadid Bua

Kontributor

Bua (Kemenag Luwu) ‒ Di
tengah maraknya penyalahgunaan teknologi, MTs Nurul Jadid & MA Nurul Jadid
Assallangnge Bua Hadir membekali serta melebur IT dan Agama menjadi kesatuan
yang terintegrasi dan bermanfaat bagi generasi muda, bangsa, dan agama.
Dengan memasukkan kelas Coding
sebagai salah satu ekstrakurikuler pilihan, Kepala Madrasah Aliyah Nurul Jadid
Assallangnge Bua, Hasniawati, S.Pd berharap santriwati dapat mengembangkan
kemampuan berpikir kritis dan kreatif serta mampu memecahkan masalah.
"Kami memberi dukungan positif terhadap adanya ekstrakurikuler coding di
madrasah karena berpotensi memberi manfaat yang besar bagi perkembangan anak
kita", ujarnya.
Kelas Ekstrakurikuler Coding
telah berjalan hampir setahun dengan melibatkan pengajar profesional dari luar
pondok. Penanggungjawab Ekstrakurikuler MTs Nurul Jadid dan MA Nurul Jadid
Assallangnge Bua, Suriati, S.Pd menegaskan bahwa Direktur Ponpes Nurul Jadid
Bua memberi arahan untuk menghadirkan pengajar-pengajar yang sesuai dengan
bidangnya untuk kelas ekstrakurikuler agar santri benar-benar dapat mempelajari
sebuah ilmu dari sumber yang menguasai.
Risda M, S.Pd, M.Pd, dosen
Politeknik Dewantara, yang direkrut sebagai pengajar/coach kelas Coding
menceritakan bahwa santriwati MTs Nurul Jadid dan MA Nurul Jadid Assallangnge
Bua sangat antusias dalam pembuatan game di stratch dengan adanya tampilan visual
dan suara. Hal ini dapat mengasah kemampuan santriwati dalam mengekspresikan
ide-ide mereka.
"Di akhir tahun ajaran ini,
kami memberi project kepada ananda di kelas coding untuk membuat Game Huruf
Hijaiyah dengan tujuan agar anak-anak yang masih kesulitan dalam mengaji, dapat
menjadikan game tersebut sebagai alternatif untuk belajar, sekaligus untuk
mengedukasi generasi muda bagaimana memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk
sesuatu yang positif.
"Sebelum membuat game,
anak-anak belajar logika dasar pemrograman terlebih dahulu, pengenalan ke
aplikasi sederhana pembuatan game, barulah mereka membuat game huruf hijaiyah
tersebut di pekan ini", kata coach Risda memaparkan.
Langkah Ponpes Nurul Jadid Bua
ini menjadi bukti bahwa walaupun bertitiktumpu pada pendalaman ilmu agama,
pondok pesantren juga mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman demi
melahirkan generasi yang berakhlak dan paham teknologi. (Aql/Isl/Um).