Bahaya Napza, Peserdik MTsN Gowa Ikut Penyuluhan Kesehatan PKM Bontomarannu

Kontributor

Bontomarannu (Kemenag Gowa). Puluhan peserta didik MTsN Gowa mengikuti penyuluhan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas Bontomarannu pada, Selasa (17/6/2025), di salah satu ruang kelas MTsN Gowa.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa terhadap bahaya penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (Napza).
Penyuluhan dimulai dengan sambutan hangat dari Wakil Kepala Madrasah bidang Kesiswaan, Moh. Ali Shabri. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kehadiran Tim Kesehatan dari PKM Bontomarannu.
“Kami sangat berterima kasih atas perhatian dan kerja sama dari pihak Puskesmas. Edukasi semacam ini sangat penting bagi peserta didik kami agar mereka memahami dan mampu menghindari berbagai bentuk ancaman penyalahgunaan Napza,” ujarnya.
Dalam sesi inti, perwakilan Tim Kesehatan PKM Bontomarannu, Muhammad Sabir menyampaikan pemaparan materi yang mendalam seputar dampak negatif Napza. Ia menjelaskan bahwa zat-zat berbahaya ini tidak hanya merusak kesehatan fisik dan mental, tetapi juga dapat menghancurkan masa depan remaja yang terlibat.
“Napza adalah pintu masuk kehancuran diri. Satu kali mencoba, bisa berarti selamanya terjerumus,” tegas Muhammad Sabir
Sabir juga membagikan kisah nyata dari beberapa kasus yang pernah ditangani oleh pihak Puskesmas dan lembaga terkait. Dengan nada lugas namun penuh empati, ia mengajak siswa untuk lebih berani berkata “tidak” terhadap ajakan menggunakan Napza, serta mengedepankan gaya hidup sehat dan produktif.
Para siswa tampak antusias mengikuti setiap penjelasan yang disampaikan. Tak sedikit yang mengajukan pertanyaan mengenai cara menghadapi tekanan dari lingkungan sekitar, terutama dari teman sebaya. Tim penyuluh menjawab dengan memberikan tips membangun ketegasan diri dan memilih pergaulan yang positif.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pencegahan dini yang rutin digelar di lingkungan pendidikan. MTsN Gowa secara konsisten menjalin kolaborasi dengan instansi kesehatan dalam memberikan pemahaman menyeluruh terkait kesehatan fisik, mental, dan sosial kepada seluruh warganya.
Di akhir kegiatan, Ali Shabri kembali menyampaikan harapannya agar penyuluhan ini tidak hanya menjadi pengetahuan semata, tetapi juga mampu membentuk sikap waspada dan bijak dalam diri setiap peserta didik. “Semoga anak-anak kita menjadi generasi yang kuat, sehat, dan berintegritas,” tutupnya.
Penyuluhan ini diharapkan menjadi awal yang baik untuk menumbuhkan kesadaran kolektif tentang pentingnya menjauhkan diri dari Napza dan membangun masa depan yang lebih cerah.(Nas/OH)