Sinjai (Kemenag Sinjai) — Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Sinjai Borong, H. Muhammad Umar, melalui Muhtar Muhsin, Penyuluh Agama Islam KUA Sinjai Borong, menghadiri kegiatan pembukaan Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) tingkat Desa Batu Belerang. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menumbuhkan semangat mencintai dan memahami Al-Qur’an di kalangan masyarakat, Kamis (13/11/2025).

Dalam sambutannya, Muhtar Muhsin menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Pemerintah Desa Batu Belerang, panitia pelaksana, serta seluruh elemen masyarakat yang turut berperan dalam menyukseskan kegiatan STQ. Menurutnya, kegiatan ini bukan sekadar ajang perlombaan, tetapi merupakan bagian dari upaya membangun generasi Qur’ani yang berakhlak mulia dan berjiwa religius.

Lebih lanjut, Muhtar menyampaikan tiga pesan penting kepada pihak-pihak yang berperan dalam kegiatan tersebut. Kepada dewan juri, ia mengingatkan agar menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab, objektif, dan menjunjung tinggi nilai keadilan, sehingga hasil yang diperoleh benar-benar mencerminkan kemampuan terbaik peserta.

Kepada para peserta, ia berpesan agar menjadikan STQ sebagai momentum untuk meningkatkan kualitas bacaan dan pemahaman terhadap Al-Qur’an. “Menjadi juara bukanlah tujuan utama. Yang lebih penting adalah menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup dan sumber inspirasi dalam berperilaku sehari-hari,” ujarnya penuh makna.

Sementara kepada para guru mengaji, Muhtar memberikan penghargaan atas dedikasi mereka dalam membina generasi muda agar mencintai Al-Qur’an sejak dini. Ia mendorong agar para guru terus berinovasi dalam metode pengajaran, sehingga pembelajaran Al-Qur’an dapat berlangsung menyenangkan dan membekas di hati anak didik.

Menutup sambutannya, ia menegaskan bahwa kegiatan STQ bukan hanya sebatas perlombaan, tetapi juga cerminan komitmen bersama untuk meneguhkan identitas keislaman masyarakat. Melalui semangat ini, diharapkan Desa Batu Belerang dan seluruh wilayah Kecamatan Sinjai Borong dapat berkontribusi dalam mewujudkan Sinjai sebagai “Panrita Kitta” daerah yang religius, berilmu, dan berakhlak mulia. (Ifz/SR)