Makassar (Humas Sulsel) – Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Sulawesi Selatan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) yang membahas sejumlah isu strategi yang menjadi perhatian bersama. Kegiatan ini berlangsung di Aula Lantai 2 Kanwil Kemenag Sulsel, Rabu 06/08/2025.

Rakor ini dihadiri oleh Kepala Bidang PD Pontren Kanwil Kemenag Sulsel, beserta Ketua Tim (Katim) dan staf lingkup Bidang PD Pontren, Turut hadir Kakankemenag Kab.Palopo dan Para Kepala Seksi (Kasi) PD.Pontren/Pendis/Pakis Kab/Kota Se-Sulawesi Selatan.

Rakor dibuka langsung oleh Kepala Bidang PD Pontren Muhammad Yunus Dalam Arahnya menyampaikan bahwa rapat ini merupakan rapat pertama yang diadakan secara offline sejak beliau dilantik menjadi Kabid PD Pontren Kanwil Prov. Sulsel.

“Rapat ini adalah rapat pertama sejak saya menjabat sebagai Kabid PD Pontren sejak Februari secara offline, meskipun pertemuan-pertemuan formal secara online sering kita laksanakan”. Ucapnya

Muhammad Yunus juga menyampaikan harapannya diadakannya rakor ini,  “Kita berharap adanya pertemuan ini problematika masalah-masalah yang ada didaerah kiranya bisa didiskusikan bersama untuk menemukan rumusan yang tepat bagaimana menyelesaikan jika ada problematika-problematika, agar kita bisa satu persepsi pada setiap persoalan, kita bisa satu pemahaman pada bidang tugas yang harus kita ejawatahkan”. Ujarnya.

“Mengawali ini izinkan saya menyampaikan beberapa hal terkait bidang tugas kita di Bidang PD Pontren yang perlu mendapatkan atensi dari kita semua dari Kakankemenag dan secara operasional tentu dari kita semua para kepala seksi”. Lanjutnya

Beberapa hal yang menjadi atensi dan dibahas secara mendalam dalam Rakor ini antara lain:

● Izin Operasional Pondok Pesantren

● Pelaksanaan Asesmen Nasional Tahun 2025

● Aplikasi SIKAP, SITREN, SIMBA dan SIPDAR

● Musabaqah Qiraatil Kutub Nasional dan Internasional Tahun 2025 di Wajo

● Pemutakhiran data EMIS semester ganjil tahun ajaran 2025/2026

Rakor berlangsung dinamis dengan sesi diskusi interaktif dan penyampaian laporan dari masing-masing daerah. Berbagai masukan strategi disampaikan untuk mengantisipasi tantangan sekaligus memaksimalkan peluang dalam peningkatan kualitas layanan terhadap lembaga pendidikan keagamaan Islam di Sulawesi Selatan.(Ady)