Sengkang, (Kemenag Pinrang) – Pembukaan Musabaqah Qiraatul Kutub Internasional (MQKI) 2025 di Wajo dimeriahkan penampilan kolaboratif Santriwati Pondok Pesantren Al-Ikhlas Ujung Bone dengan Paduan Suara Lintas Agama. Pertunjukan ini menjadi simbol harmoni dan toleransi antarumat.

Suasana MQKI 2025 semakin semarak saat santriwati Al-Ikhlas Ujung Bone menampilkan orkestra yang berpadu dengan alunan Paduan Suara Lintas Agama Bone. Perpaduan lintas iman ini menghadirkan pesan perdamaian, persaudaraan, dan semangat kebersamaan di panggung internasional.

Dengan tema besar “Dari Pesantren untuk Dunia”, penampilan tersebut memperlihatkan wajah baru pesantren sebagai pusat ilmu, seni, dan budaya yang mampu menjangkau lintas batas.

Kolaborasi unik ini menjadi bukti bahwa musik dapat menjadi sarana menanamkan nilai toleransi. “Kami tidak hanya melatih mereka bernyanyi, tapi juga bagaimana melalui musik santriwati bisa belajar menghargai perbedaan dan menyatukan harmoni. Itulah esensi toleransi yang kami tanamkan,” ungkap Fajar, pelatih teknik vokal, saat diwawancarai tim Humas Kabupaten Pinrang saat persiapan tampil

Pesantren, melalui karya seni para santriwati, menunjukkan kontribusi nyata dalam mengangkat nilai moderasi beragama dan memperkuat peran perempuan di ruang publik.

Penampilan santriwati Al-Ikhlas Bone mendapat apresiasi dari para tokoh agama, tamu undangan, hingga peserta MQKI dari berbagai negara. Nuansa damai dan penuh makna yang dihadirkan menjadikan pertunjukan ini sebagai salah satu momen berkesan dalam rangkaian MQKI 2025.

Kolaborasi santriwati pesantren dengan paduan suara lintas agama di MQKI 2025 menegaskan bahwa harmoni dapat menjadi sarana efektif membangun toleransi antarumat. Ke depan, langkah ini diprediksi akan semakin menguatkan peran pesantren dalam diplomasi budaya dan perdamaian lintas bangsa. (FHR)